Harga Cabe Naik Tinggi, Menkeu Siaga Inflasi

Menkeu Agus Martowardojo Umumkan Hasil G20
Sumber :
  • Antara/Prasetyo Utomo

VIVAnews - Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan bahwa Pemerintah masih mewaspadai laju inflasi yang dapat muncul di semester kedua. Agus juga berharap semua lembaga dan kementerian dapat berkoordinasi menahan laju inflasi, terutama dengan melancarkan arus distribusi bahan pokok.

Hal ini dikatakan Agus usai Rapat Terbatas di Kantor Presiden, Senin, 5 Juli 2010. "Kita memang harus siaga. Kalau tidak, di semester dua ini memang bisa  ada tekanan inflasi," kata Agus.

Kelancaran distribusi bahan pokok, menurut Agus, menjadi perhatian Pemerintah karena dalam beberapa waktu terakhir kenaikan inflasi disebabkan kenaikan bahan pokok. Misalnya saja kenaikan harga cabai dan garam.

"Kami melihat bahwa penyebab inflasi itu bukan karena sesuatu dari BI (Bank Indonesia). Tapi lebih ke volatile goods yaitu bahan makanan seperti cabe dan garam," ujar mantan direktur utama Bank Mandiri ini.

Pendeta Gilbert Dilaporkan Dugaan Penistaan Agama, Gus Yahya: PBNU Enggak Ikut Campur

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi Juni 2010 cukup tinggi, yakni 0,97 persen, di mana kontribusi tertinggi adalah makanan. "Utamanya cabe merah yang kenaikan terakhir sampai 45,7 persen. Kenaikan harga cabe itu bobotnya 0,69 persen," kata Kepala BPS Rusman Heriawan, Kamis 1 Juli 2010.

Karena itu semua kementerian dan lembaga akan dikoordinasikan untuk menjaga kelancaran arus barang. "Berbagai instansi terlibat, sampai ke instansi  Perdagangan, Pertanian, Bulog (Badan Urusan Logistik), semua akan berusaha menjaga penyaluran itu," ucap Agus.

Pemerintah kemudian menjaga ketersediaan barang di pelosok Indonesia dengan 160 kota sebagai indikatornya. "Indikator itu ada di  160 kota. Itu harus diyakinkan bahwa barang itu ada," kata Agus. (hs)

VIVA Militer: Rudal hipersonik Iran gagal dibendung sistem Iron Dome Israel

Marah Iran Serang Israel, Uni Eropa Akan Jatuhi Sanksi Baru

Uni Eropa mengutuk keras serangan Iran pada akhir pekan terhadap Israel, dan pada Rabu malam, 17 April 2024, negara itu memutuskan menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024