10 CEO Top Yang Terlibat Skandal Etika

Robert Moffat, mantan CEO IBM
Sumber :
  • IBM

VIVAnews - Menempati posisi puncak di perusahaan memang menjanjikan kenyamanan, beragam fasilitas dan gaji besar. Tetapi, menjadi eksekutif tidak selalu nyaman dan menyenangkan.

Tenang Hadapi DBD! Menkes Pastikan RS Siap Tangani Pasien, Ini Imbauannya untuk Masyarakat

Dengan posisi tertinggi, sang Kepala Eksekutif dituntut memberikan contoh yang baik kepada bawahan, serta berhati-hati dalam menjaga etika perusahaan, termasuk hubungan pribadi dengan bawahan.

Jika tidak, sanksi dan hukuman siap mengancam. Bukan hanya nama baiknya yang tercoreng, tetapi mereka harus melepaskan dan meninggalkan jabatan penting yang disandangnya.

Itulah yang terjadi pada Kepala Eksekutif perusahaan top di Amerika Serikat yang terjebak melakukan tindakan menyimpang.

Seperti ditulis Wall Street Journal edisi 9 Agustus 2010, setidaknya ada 10 eksekutif puncak yang terlibat skandal sehingga terpaksa harus mengundurkan diri dari posisinya. Berikut ini deretan eksekutif tersebut.

Robert Moffat
Robert Moffat, mantan wakil presiden senior di International Business Machines (IBM) Corp. Ia hengkang dari perusahaan pada 2009 setelah terjebak dalam kasus besar insider trading yang melibatkan kelompok hedge fund Galleon, eksekutif perusahaan lain, serta pialang di Wall Street. Awal tahun ini, Moffat mengaku bersalah atas tuduhan pidana lantaran menyampaikan informasi kepada Danielle Chiesi, seorang teman wanita yang menurut jaksa federal diduga memiliki hubungan intim dengan Robert.

John Browne

John Browne, mantan Kepala Eksekutif perusahaan minyak raksasa BP PLC. Ia mengundurkan diri pada 2007 setelah mengakui telah berbohong kepada hakim, sembari mencoba untuk mencegah koran Inggris mengekspos detail tentang kehidupan pribadinya.

Steven J. Heyer

Steven J. Heyer digulingkan dari posisi Kepala Eksekutif di Starwood Hotels & Resort Worldwide Inc pada 2007. Itu terjadi setelah dewan direksi menerima surat kaleng yang menuduh dia menciptakan lingkungan kerja bermusuhan. Isi surat kaleng itu, misalnya, Heyer melakukan hubungan "mesra" yang tidak pantas dengan seorang karyawati di luar kamar mandi restoran. Namun, Heyer membantah melakukan tindakan tidak pantas tersebut.

Chris Albrecht

Chris Albrecht, CEO Time Warner Inc. divisi Home Box Office, ditangkap karena kekerasan fisik terhadap teman wanita. Skandal ini memperdalam sebuah laporan surat kabar yang menyebutkan bahwa dirinya pernah menyerang wanita itu di masa lalu. Gara-gara kasus tersebut, Chris mundur dari jabatannya di Time Warner.

Mark W. Everson
Mark W. Everson digulingkan dari posisinya sebagai presiden dan CEO Palang Merah Amerika pada 2007 karena terlibat perselingkuhan dengan bawahannya. Everson kemudian pamit meninggalkan instansinya "untuk alasan pribadi dan keluarga."

Patricia Dunn
Patricia Dunn mengundurkan diri sebagai Kepala Eksekutif Hewlett-Packard setelah hasil investigasi membuktikan bahwa dirinya telah membocorkan rahasia perusahaan kepada pers.

Harry Stonecipher
Pada 2005, Boeing mengganti CEO Harry Stonecipher setelah terungkap email dirinya yang menjalin hubungan dengan seorang eksekutif perempuan di perusahaan itu. Boeing mengatakan pada waktu itu Stonecipher, yang kemudian menikah, dipecat bukan lantaran berselingkuh, tetapi melanggar kode etik Boeing. Stonecipher mengakui perbuatannya.

Thomas M. Coughlin
Thomas M. Coughlin mengundurkan diri posisinya sebagai Wakil Kepala Wal-Mart Stores Inc pada 2005 di tengah tuduhan menyelewengkan biaya pengeluaran, serta membuat faktur untuk mendapatkan penggantian US$ 500 ribu. Setahun kemudian, ia mengaku bersalah telah melakukan penipuan dan penghindaran pajak pada pengadilan federal.

Dennis Kozlowski

Upaya penghindaran pajak juga terungkap pada L. Dennis Kozlowski dari Tyco International Ltd, yang mengundurkan diri pada 2002. Ia tertangkap telah mencoba menghindari dari pajak penjualan di New York atas pembelian karya seni. Dia kemudian dihukum karena mencuri puluhan juta dolar AS atas kompensasi tidak sah dari perusahaan.

Mark Hurd

Mark Hurd mengundurkan diri sebagai CEO Hewlett-Packard setelah hasil penyelidikan dewan direksi mengungkap tuduhan pelecehan seksual. Meskipun perusahaan mengakui dia tidak melanggar kebijakan perusahaan soal pelecehan seksual, namun Hurd dianggap telah merusak kredibilitas perusahaan.

Cara Sholat Hajat dan Doa Rasulullah SAW untuk Mengatasi Masalah

Sumber: The Wall Street Journal

Apel persiapan keberangkatan bantuan kemanusiaan Indonesia ke Gaza

Tak Dapat Izin, Bantuan Kemanusiaan RI untuk Gaza Diterjunkan AU Yordania

 Bantuan kemanusiaan Indonesia via udara atau airdrop untuk warga Gaza, Palestina, diberangkatkan dengan menggunakan pesawat Hercules C-130 J milik TNI Angkatan Udara

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024