Siasat CEO Blue Bird, si Raja Taksi Indonesia

Sumber :
  • bluebirdgroup.com

VIVAnews - Blue Bird Group, nama ini begitu menonjol dalam bisnis taksi di Indonesia. Khususnya di ibukota Jakarta dan beberapa kota besar lainnya, Blue Bird telah berkembang menjadi perusahaan transportasi darat terkemuka.

Bahkan, sangat sulit dibantah, di antara berbagai merek taksi yang beredar di wilayah Jakarta dan sekitarnya, diferensiasi taksi Blue Bird tampak begitu menonjol.

Diferensiasi itu bukan saja pada sistem IT, database management dan sistem renumerisasi mereka yang baik. Selain itu, dalam hal service, pengemudi Blue Bird juga terkenal lebih baik dan sopan ketimbang supir-supir taksi merek lain.

Pertanyaannya, siapakah sosok dibalik perusahaan taksi yang didirikan sejak 38 tahun silam tersebut?

Dialah Purnomo Prawiro. Dia adalah orang terpenting dibalik perusahaan taksi yang memiliki belasan ribu armada. Dalam CEO Speak yang digelar oleh Binus Business School, Selasa, 9 Agustus 2010, Purnomo Prawiro bercerita bagaimana siasatnya mengelola perusahaan taksi yang melibatkan 20 ribu pengemudi tersebut.

"Proses utama yang harus dilakukan sebelum memberikan service kepada pelanggan adalah peranan dari manusia di perusahaan, khususnya para pengemudi," kata dia dalam keterangan yang diterima VIVAnews.

Kemudian, kata dia, berlanjut pada infrastruktur dan sistem manajemen. Sebagai atasan yang membawahi ribuan karyawan, ia berusaha memberikan contoh baik kepada bawahannya.

"Tak perlu susah-susah, cukup memberi ucapan “Selamat pagi” atau “Bagaimana hari ini?” kepada bawahan ketika berpapasan," kata dia.

Seiring perjalanan waktu, slogan “Andal” pun mereka luncurkan. Andal merupakan akronim dari: Aman, Nyaman, Mudah dan Personalize. Jadi, service-nya berkembang. Tidak lagi sekadar mengemban tugas mengantarkan pelanggan dari satu titik ke titik yang lain, tapi disesuaikan dengan permintaan pelanggan.

Slogan “Andal” dijadikan pedoman Blue Bird dalam memberikan service kepada pelanggan. Sang CEO juga berusaha memberikan contoh yang baik kepada bawahannya.

Dia menekankan slogan Andal harus diaplikasikan oleh karyawan Blue Bird di semua tingkatan. Dari atasan hingga back office dan frontliners yang langsung berhubungan dengan pelanggan. Jika semua karyawan—khususnya pengemudi—merasa nyaman dalam bekerja, maka hal ini akan berdampak pada pelayanan yang diberikan kepada pelanggan.

Purnomo mengatakan visi melayani yang diterapkan mengacu pada sistem top-down. Artinya, service yang baik harus dimulai pada tingkatan atas yang kemudian berlanjut ke bawah.

Praktisnya, kata dia, pemimpin harus memberikan contoh kepada bawahannya: bagaimana memberikan pelayanan yang baik. "Harapannya, bawahan pun melakukan hal yang sama kepada pelanggan Blue Bird," kata dia.

Kali ini, Binus Business School memilih Purnomo sebagai pembicara lantaran sebagai CEO, dia memiliki gaya kepemimpinan spesial, baik dalam membentuk budaya perusahaan, mengantisipasi perubahan, menggiatkan inovasi dan memaksimalkan sumber dayanya.

"Melalui tangan dingin CEO perusahaan dapat menempatkan perusahaan di posisi teratas dalam bisnis bahkan dapat dikenal di kancah internasional," kata Firdaus Alamsjah, Executive Dean Binus Business School. Kami ingin mendapatkan words of wisdom dari praktisi dan CEO-nya.

Rugikan Perusahaan Singapura Rp32 Miliar, Sindikat Manipulasi Data Email Dicokok

Baca Juga

Si Penyelamat Ekonomi Nasional

2 Orang Ini Siap Mengawal Laju Bisnis Perusahaan

Tukar Uang Anda di Sini

Harga Tiket Pesawat Untuk Mudik

Ringankan APBN, Indonesia Re Godok Skema Pembiayaan Rekonstruksi Akibat Bencana

Mengapa Tak Suka Rupiah Menguat

Ilustrasi taksi Bluebird

Setelah Honda Mobilio, Bluebird Lirik BR-V

Sempat beredar rumor bahwa penggunaan Honda Mobilio akan diberhentikan seiring dengan peraturan perusahaan Bluebird yang melakukan peremajaan kendaraan lima tahun sekali.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024