VIVAnews - Dana pihak ketiga (DPK) kembali naik setelah dua pekan terakhir turun. DPK naik Rp11,03 triliun selama sepekan pada periode 16-20 Agustus 2010.
DPK tumbuh 5,04 persen (year to date) atau sebesar 14,52 persen (year on year).
Menurut Kepala Biro Humas Bank Indonesia, Difi A Johansyah, kenaikan DPK terdiri atas rupiah senilai Rp7,76 triliun dan valas Rp3,27 triliun. Kenaikan DPK terbesar terjadi pada giro yaitu Rp10,38 triliun, menyusul deposito Rp2,05 triliun. Namun, tabungan turun Rp1,4 triliun.
"Kenaikan giro yang cukup signifikan itu terkait dengan meningkatnya penyaluran kredit dan transaksi nasabah besar," kata Difi dalam rilisnya di Jakarta, Kamis 26 Agustus 2010.
Kenaikan DPK itu diimbangi dengan meningkatnya kredit sebesar Rp7,34 triliun. Kredit tumbuh 11,85 persen (year to date) atau 19,5 persen (year on year).
Sementara itu, spread suku bunga rupiah turun sebesar enam basis points (bps), yaitu dari 5,91 persen menjadi 5,85 persen. Penurunan disebabkan suku bunga dasar kredit (SBDK) industri perbankan turun lima bps. Namun, rata-rata suku bunga deposito rupiah satu bulan naik tipis satu bps.
Penurunan itu disebabkan turunnya SBDK rupiah bank swasta sebesar sembilan bps. Dilihat dari total aset, penurunan SBDK rupiah terjadi pada kelompok bank kecil sebesar 12 bps dan bank besar tujuh bps. Sedangkan bank menengah tidak berubah. (hs)
Sindir PDIP yang Gugat KPU ke PTUN, Nusron: Silakan, Tidak Berdampak Apa-apa
PDIP minta KPU agar menunda penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih.
