VIVAnews - Menjelang akhir pekan, nilai tukar rupiah di pasar spot antarbank Jakarta diprediksi bergerak melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Menurut Kepala Treasury PT Bank OCBC NISP Tbk Suryanto Chang, Kamis 2 September 2010, aksi beli dolar AS yang cenderung meningkat menjelang liburan panjang Lebaran membuat mata uang Indonesia sedikit tertekan.
"Sepertinya, sampai penutupan nanti rupiah cenderung melemah ke level 9.020 per dolar AS," kata dia kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis.
Namun, ia mengakui, pada pembukaan transaksi pagi tadi kurs rupiah sempat menguat terhadap dolar AS di level 8.995 per dolar, karena terbawa sentimen positif kurs regional yang menguat.
Sayangnya, hal itu tidak berlangsung lama karena rupiah berfluktuasi di kisaran 9.000-9.050 per dolar AS. "Terpicu aksi beli dolar menjelang liburan panjang," kata Suryanto.
Berdasarkan data transaksi di Bloomberg hari ini pukul 08.30 WIB, mata uang nasional itu bergerak di posisi 9.000 per dolar AS. Pada penutupan Rabu 1 September 2010, di pasar spot antarbank Jakarta, mata uang lokal itu juga berakhir pada posisi 9.000 per dolar AS.
Sementara itu, menurut data kurs tengah mata uang asing Bank Indonesia kemarin, rupiah bertengger di level 9.034 per dolar AS dari perdagangan sehari sebelumnya berakhir di posisi 9.041 per dolar AS. (umi)
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2027
Menpora Dito bertemu dengan Menteri Ahmad Belhoul yang menyampaikan dukungan dari UEA kepada Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 FIFA.
