- VIVAnews/ Tri Saputro
VIVAnews - Bank Indonesia (BI) menilai tingkat efisiensi bank di Tanah Air kalah dibandingkan bank-bank di luar negeri. Untuk itu, BI segera merilis kebijakan untuk mendorong efisiensi bank.
"Bank di Indonesia ini tingkat efisiensinya tergolong sangat kalah bagus dibandingkan dengan bank-bank di luar negeri," ujar Deputi Gubernur Bank Indonesia, S Budi Rochadi ketika ditemui disela penandatanganan nota kesepahaman (MoU) KUR di Kantor Menteri Perekonomian, Lapangan Banteng, Kamis, 16 September 2010.
Budi menilai, Bank-bank di Indonesia pada dasarnya mampu menghasilkan profit margin yang lebih baik dibandingkan bank-bank lain di negara lain. "Laba tinggi, tetapi efisiensi kalah bagus. Kalau memang gitu profit margin-lah dikurangi, bantu sedikit perekonomian kita," katanya.
Terkait sikap bank nasional yang pasrah terkena pinalti dari kebijakan Giro wajib Minium (GWM), Budi mengatakan perbankan sebetulnya tidak terlalu sulit memenuhi ketentuan LDR-GWM.
"Memang ada yang belum, BCA, Bank Mandiri, BNI. Tapi mereka (sebenarnya) sanggup," katanya seraya mengatakan keputusan untuk pasrah hanya merupakan pikiran singkat saja.
Budi juga mengimbau agar bank tidak lantas menaikan suku bunga karena munculnya kebijakan LDR-GWM. Dia menjelaskan jika bunga pinjaman itu terbentuk dari suku bunga dana over head, risk premium, dan profit margin.
"Jadi kalau ada biaya naik, yang lain bisa diturunkan. Risk premium bisa diturunkan kan karena perekenonomian bisa stabil," katanya.
Nikita Mirzani Ngaku Dapat Kekerasan dari Mantan, Psikolog Bilang Begini
Lita Gading juga memberikan saran kepada Nikita Mirzani untuk menjalani konsultasi dengan seorang psikiater untuk mengevaluasi kondisinya.
