Sumbangan TKI ke Cadangan Devisa Naik Tajam

TKI (Tenaga Kerja Indonesia) di luar negeri mengirim uang ke Tanah Air dalam jumlah yang besar.
Sumber :

VIVAnews - Bank Indonesia (BI) mengaku tidak dapat dipungkiri, pasar tenaga kerja internasional (TKI) memiliki potensi sangat besar bagi perekonomian Indonesia dalam memperoleh cadangan devisa. 

Dalam keterangannya hari ini, Kamis 23 September 2010, BI juga mengaku persaingan untuk menembus pasar tenaga kerja saat ini semakin kompetitif, di mana Indonesia harus bersaing dengan negara lain yang banyak mengirim tenaga kerjanya ke luar negeri.

TNI Berduka, Letkol Marolop Meninggal Dunia 2 Hari Usai Serahkan Jabatan Komandan Kodim di Papua

Dalam hal ini, pasar tenaga kerja Indonesia selain memiliki potensi yang cukup besar tapi juga masih menyisakan berbagai tantangan.

BI menuturkan, terdapat beberapa indikator untuk melihat perkembangan kontribusi pengiriman TKI terhadap perekonomian Indonesia. Yang paling mudah adalah dengan mengukurnya berdasarkan remittance atau pengiriman devisa ke dalam negeri oleh para TKI.

Berdasarkan data yang dikompilasi BI selama lima tahun terakhir (sumber BI, Kantor Menaker, BNP2TKI) terlihat, jumlah remittance pada 2005 sebesar US$5,3 miliar, 2006 US$5,6 miliar, 2007 US$6 miliar, 2008 US$6,6 miliar, 2009 US$6 miliar, dan sampai semester I-2010 sudah mencapai US$3,3 miliar.

Begitu juga kontribusinya terhadap pertumbuhan domestik bruto (GDP), pada 2005 tercatat sebesar 1,8 persen, 2006 1,5 persen, 2007 1,4 persen, 2008 1,3 persen, 2009 1,2 persen, dan pada kuartal II-2010 sebesar satu persen.

Sedangkan remittance terhadap candangan devisa terlihat pada tahun 2005 sebesar 15,3 persen, 2006 13,1 persen, 2007 10,5 persen, 2008 12,8 persen, 2009 10 persen, dan paruh pertama tahun ini mencapai 4,4 persen.

Data di atas menunjukkan jumlah remittance (uang yang dikirim TKI ke tanah air) setiap tahunnya meningkat. Namun, cenderung agak stagnan dari tahun 2008 yang bisa jadi disebabkan oleh krisis global.

Walaupun meningkat, BI mengaku Indonesia tidak boleh berpuas diri karena masih banyak potensi yang bisa diraih. Sebagai gambarannya, Filipina, yang merupakan negara pengirim tenaga kerja utama di Asia dan negara berkembang, menghasilkan remittance yang peningkatannya sangat meningkat dari US$10,7 miliar pada 2005 menjadi US$17,4 miliar pada 2009, sehingga remittance dari pengiriman tenaga kerja merupakan komponen utama penyumbang devisa bagi Filipina.

Begitu juga kontribusinya terhadap GDP di Filipina relatif stabil dan sedikit meningkat dari 10,8 persen tahun 2005 dan tahun 2009.

Sistem pertahanan udara antirudal Iran

Iran Bantah Rudal Israel Meledak di Isfahan: Itu Drone yang Ditembak Jatuh

Seorang pejabat senior militer Iran mengatakan bahwa ledakan itu disebabkan penembakan sistem senjata pertahanan udara Iran yang mendeteksi benda asing

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024