Gaji Tinggi Bos Bank BUMN, Kinerjanya?

Direksi bank-bank BUMN di Istana Presiden
Sumber :
  • Istana Presiden

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar tim ekonomi melakukan evaluasi terhadap gaji direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Presiden mengingatkan belajar dari krisis finansial global 2008, banyak perusahaan di dunia bangkrut lantaran mengalokasikan belanja pegawai terlampau tinggi.

SBY menekankan selama kinerjanya baik dan direksi sregep (rajin) tidak masalah gaji direksi BUMN tinggi hingga 10 kali lipat dari gaji yang diperoleh Presiden. Sebaliknya, SBY menegaskan jika gaji tinggi namun kinerjanya tidak bagus, menteri ekonomi perlu mengevaluasinya.

Bila mengingat kembali berita masa krisis finansial global 2008, tak bisa dipungkiri banyak perusahaan finansial ambruk gara-gara gaji super tinggi para eksekutifnya. Mereka pun mendapat kritik tajam karena pada saat krisis masih menikmati gaji tinggi.

Namun, pada Januari 2010, di hadapan kongres Amerika Serikat pada bankir top AS meminta maaf dan menyesal karena telah menimbulkan krisis sehingga rakyat Amerika harus menalangi biaya krisis hingga US$100 miliar. Mereka pun tak lagi menerima bonus, meski tetap digaji.

Itu yang terjadi di AS. Di Indonesia, sepanjang 2009, tak lama setelah puncak krisis pada akhir 2008, bank-bank nasional luput dari terjangan krisis. Ada Bank Century yang ambruk, sedangkan bank-bank lainnya termasuk bank-bank BUMN pun cemas, meski akhirnya malah meraup untung.

Karena itu, di saat para bankir asing di AS gigit jari tak meraih bonus, para bankir di Indonesia malah bagi-bagi bonus besar atas laba pada 2009. Tak pelak, penghasilan yang diterima bankir bank BUMN pun berlipat-ganda. Apalagi, jika dibandingkan dengan gaji Presiden.

Pertanyaannya berapa sesungguhnya gaji bankir bank negara, dan bagaimana pula kinerja bank-bank pelat merah tersebut? Berikut ini rangkuman VIVAnews dari laporan keuangan empat bank BUMN yang dipublish di pasar modal.

1. Bank Mandiri
Direktur Bank Mandiri Zulkifli Zaini PT Bank Mandiri Tbk adalah bank yang bergerak di berbagai segmen bisnis keuangan. Gaji seorang direktur utama Mandiri mengacu hasil rapat umum pemegang saham (RUPS) pada 4 Mei 2009 adalah Rp 166 juta netto per bulan atau naik 11,06% dari 2008.

Sepanjang 2009, 11 orang direksi Mandiri memperoleh gaji Rp27,57 miliar, tunjangan Rp17,51 miliar dan bonus Rp48,0 miliar. Totalnya adalah Rp93,08 miliar pada 2009 setara dengan Rp7 miliar per tahun atau Rp705 juta per bulan.
Pada Mei 2010, gaji dan tunjangan memang tidak naik, tetapi bonus direksi dan komisaris Mandiri naik dari Rp60 miliar (direksi Rp48 miliar, komisaris Rp12,8 miliar) pada Mei 2009 menjadi Rp83 miliar. Itu belum termasuk fasilitas bagi 11 direksi berupa perumahan Rp1 miliar, transportasi Rp3,87 miliar dan santunan Rp 4,69 miliar. 

Sejauh ini, menurut data BI, Bank Mandiri masih memegang posisi nomor satu sebagai bank terbesar di Indonesia dengan total aset Rp375 triliun pada 2009. Laba yang diraih oleh Mandiri Rp7,15 triliun.

Respons Polisi soal Pengakuan Mengejutkan Sopir Truk Pemicu Kecelakaan Beruntun di GT Halim


2. Bank Rakyat Indonesia
Direktur Utama BRI, Sofyan Basir PT Bank Rakyat Indonesia Tbk merupakan bank terbesar kedua di Indonesia. Jumlah gaji dan tunjangan yang diperoleh sepuluh orang anggota direksi BRI naik signifikan dari Rp25,2 miliar pada 2008 menjadi Rp40,3 miliar pada 2009. Dengan begitu, rata-rata seorang direktur BRI menerima penghasilan Rp4 miliar per tahun atau Rp333 juta per bulan. Namun, itu belum termasuk bonus, insentif dan tantiem yang diterima oleh direksi, komisaris hingga pejabat eksekutif BRI yang totalnya mencapai Rp159,9 miliar pada 2009.

Menurut data Bank Indonesia, total aset BRI hingga akhir Desember sebesar Rp318 triliun. Sedangkan, total laba bersih yang diperoleh BRI atau Rp7,31 triliun sepanjang 2009 atau naik 22,66 persen dibanding 2008. Laba itu adalah yang terbesar untuk perbankan di Indonesia, bahkan mengalahkan Mandiri, bank terbesar di Indonesia.


3. Bank Negara Indonesia

Dirur BNI Gatot M Suwondo PT Bank Negara Indonesia Tbk adalah bank negara yang bergerak di berbagai segmen bisnis perbankan. Total gaji dan kompensasi yang diterima oleh direksi dan komisaris BNI pada 2009 adalah Rp42 miliar. Dengan asumsi, komposisi penghasilan direksi dan komisaris BNI tak jauh berbeda dengan bank BUMN lainnya, penghasilan sembilan direksi BNI kemungkinan Rp34 miliar selama 2009. Atau penghasilan seorang direktur BNI sekitar Rp3,7 miliar per tahun atau Rp314 juta per bulan.

Menurut data Bank Indonesia, BNI adalah bank terbesar keempat di Indonesia dengan total aset Rp226 triliun. Bank yang dipimpin oleh Gatot Suwondo ini masih kalah dengan BCA dengan total aset Rp283 triliun. Laba yang diraih perseroan meningkat dari Rp 1,22 triliun pada 2008 menjadi Rp 2,48 triliun selama 2009.

Cak Imin Dikabarkan Maju Pilgub Jatim, PKB Ingin Fokus di MK Dulu: Tidak Lama Hanya 14 Hari


4. Bank Tabungan Negara
Dirut BTN Iqbal Latanro (tengah) PT Bank Tabungan Negara Tbk merupakan bank milik negara yang fokus menangani perumahan. Total gaji dan kompensasi, termasuk tantiem yang dibayarkan kepada enam direksi BTN adalah Rp27,06 miliar atau rata-rata Rp4,5 miliar per orang pada 2009. Setiap bulan, rata-rata seorang direksi BTN memperoleh Rp376 juta.

BTN merupakan bank terbesar ke-sepuluh di Indonesia dengan total aset Rp58 triliun pada akhir tahun lalu atau naik dari Rp44 triliun pada 2008. Total laba yang diraih oleh bank yang dipimpin oleh Iqbal Latanro ini cuma naik sedikit dari Rp430 miliar pada 2008 menjadi Rp490 miliar.

Baca Juga:

Mudik Pakai Mobil Listrik, Perhatikan Suhu Cuaca dan Ban

Besar Mana, Gaji Bos Mandiri atau BCA?

Daftar Negara Paling Kaya Sedunia

Daftar Negara Paling Miskin Sedunia

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya