Harga Melejit, Antam Buru Tambang Emas Baru

Batu mengandung emas dari pertambangan Antam di Pongkor
Sumber :
  • Antara/ Jafkhairi

VIVAnews - Berdasarkan data PT Logam Mulia, harga emas kini mencapai level tertinggi sepanjang 2010. Harga emas pada salah satu unit produksi PT Aneka Tambang Tbk itu mencapai Rp382 ribu per gram.

Tingginya harga emas itu seiring melonjaknya harga komoditas itu yang melampaui US$1.300 per ons di pasar internasional. Selain karena meningkatnya permintaan, lonjakan harga emas juga disokong penurunan nilai tukar dolar terhadap sejumlah mata uang dunia.

Emas untuk pengiriman Desember ditutup naik US$2 menjadi US$1.310,93 per ons di divisi Comex New York Mercantile Exchange. Harga emas diperdagangkan tertinggi pada US$1.314,80, sedangkan terendah US$1.306,10 pada Rabu, 29 September 2010 waktu New York.

Meningkatnya harga emas tersebut diperkirakan dapat mendorong kenaikan pendapatan sejumlah perusahaan tambang yang berbisnis komoditas itu.

Namun, salah satu perusahaan publik yang juga mengeksplorasi tambang emas, PT Aneka Tambang Tbk (Antam), belum dapat memprediksi apakah kenaikan harga emas itu berpotensi meningkatkan pendapatan.

"Selama ini kan kontribusinya masih kecil," kata Sekretaris Perusahaan Aneka Tambang, Bimo Budi Satriyo, kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis 30 September 2010.

Dia menjelaskan, berdasarkan komposisi penjualan Antam hingga semester I-2010, kontribusi dari emas dan perak hasil produksi sendiri mencapai 13 persen, sedangkan melalui perdagangan sekitar 17 persen.

"Terbesar masih feronikel yang mencapai 42 persen, bijih nikel 26 persen, dan bauksit satu persen, serta lainnya satu persen," ujarnya.

Per Juni 2010, Antam mencatatkan laba bersih konsolidasi Rp756,3 miliar. Laba tersebut meningkat 238 persen dari Rp223,8 miliar pada periode sama 2009.

Meski membukukan keuntungan lebih tinggi, nilai penjualan Antam susut justru karena penurunan aktivitas perdagangan logam mulia.

Pada semester I-2010, pendapatan konsolidasi Antam mencapai Rp4,3 triliun, hanya sedikit lebih rendah dari periode sama 2009. Penurunan penjualan disebabkan berkurangnya aktivitas perdagangan logam mulia yang memiliki margin rendah.

Segmen emas Antam yang terdiri atas pendapatan dari emas, perak, dan jasa pemurnian logam mulia memberikan kontribusi 30 persen terhadap total pendapatan Antam selama periode itu, atau sebesar Rp1,3 triliun.

Penyumbang terbesar penjualan Antam pada paruh pertama 2010 itu masih didominasi segmen nikel yang mengontribusi 68 persen.

Menurut manajemen dalam publikasi laporan keuangan per 30 Juni 2010, produksi emas di Pongkor pada semester pertama tahun ini mencapai 1.382 kilogram, atau meningkat dua persen dibanding periode sama 2009.

Produksi di daerah itu selama periode tersebut mencapai 54 persen dari target tahunan 2.580 kilogram. Selain itu, Antam mulai mengoperasikan tambang emas Cibaliung pada akhir Mei. Produksi emas di Cibaliung sebanyak 30 kilogram dengan produksi perak 120 kilogram pada paruh pertama 2010.

Namun, sejalan dengan rendahnya aktivitas perdagangan logam mulia, penjualan emas Antam turun 54 persen menjadi 3.403 kilogram. Manajemen pun memutuskan untuk membatasi aktivitas perdagangan emas sejalan dengan fluktuasi harga emas yang dapat meningkatkan risiko. Penjualan emas pada paruh pertama I-2010 sebanyak 43 persen dari target 7.980 kilogram.

Ngobrol Pakai Realme C65 dalam Keadaan Basah Enggak bikin 'Worry'

Meski demikian, Satrio melanjutkan, perseroan masih berpotensi untuk mencari tambang-tambang emas baru. "Kalau peluangnya masih besar, kenapa tidak," tuturnya. (hs)

Situasi penumpang di Terminal 2 Bandara Soetta

Libur Panjang Kenaikan Isa Al-Masih, 150 Ribu Penumpang Padati Bandara Soetta

Libur Panjang Kenaikan Isa Al-Masih, 150 Ribu Penumpang Padati Bandara Soetta

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024