Ekspor Indonesia ke China Geser Amerika

Ilustrasi industri logistik
Sumber :
  • eolaspecialtyfoods.com

VIVAnews - Untuk pertama kalinya, China menyalip Amerika Serikat (AS) sebagai negara tujuan ekspor produk-produk nonmigas Indonesia. Pada Agustus, nilai ekspor ke China mencapai US$1,24 miliar atau lebih tinggi dibanding ke AS sebesar US$1,14 miliar.

Namun, hingga kini, negara tujuan utama ekspor Indonesia masih didominasi Jepang dengan nilai transaksi US$1,38 miliar. Sementara itu, total ekspor nonmigas Indonesia sepanjang Agustus 2010 sebesar US$10,6 miliar.

"Ekspor ke China sekarang menempati urutan kedua, dan ini baru pertama kali terjadi," kata Kepala BPS Rusman Heriawan dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat 1 Oktober 2010.

Menurut Rusman, tingginya ekspor ke China terutama disebabkan meningkatnya permintaan komoditas batu bara. Meski secara nilai menurun, volume ekspor komoditas batu bara ke Negeri Tirai Bambu itu semakin besar.

Kendati menggeser AS sebagai negara kedua tujuan ekspor nonmigas, sepanjang Januari-Agustus 2010, nilai ekspor ke China masih kalah dibandingkan AS. Selama periode itu, nilai ekspor ke China tercatat US$8,21 miliar, sedangkan ke AS lebih tinggi yaitu US$8,66 miliar.

Pada periode yang sama, Jepang masih menjadi tujuan ekspor terbesar dengan nilai US$10,4 miliar atau 12,73 persen dari total ekspor nonmigas Indonesia.

Sementara itu, BPS menilai, Indonesia selama beberapa bulan terakhir semakin menunjukkan posisinya sebagai negara pengimpor hasil minyak dunia.

Ekspor minyak mentah Indonesia pada Agustus 2010 tercatat US$749 juta atau turun 4,39 persen terhadap posisi Juli 2010 sebesar US$783,4 juta. Perolehan ekspor sedikit lebih besar dari realisasi impor produk minyak bumi dan gas Indonesia pada Agustus 2010 yang mencapai US$745,9 juta.

Perbedaan besar justru terjadi pada komoditas hasil minyak. Nilai ekspor hasil minyak pada Agustus mencapai US$188,8 juta, sedangkan impor hasil minyak US$1,4 miliar.

Meski demikian, Indonesia masih beruntung bisa menikmati hasil dari peningkatan ekspor gas pada Agustus yang mencapai US$1 miliar, atau naik 16,18 persen dari Juli US$862,7 juta. Sementara itu, impor gas pada Agustus hanya US$51,9 juta.

"Ini implikasi dari ketidakberdayaan kilang, sehingga BBM banyak impor dari luar negeri," kata Rusman.

INACA Tak Setuju Iuran Pariwisata Masuk Dalam Komponen Tiket Pesawat, Ini Alasannya
Rizky Nazar

Dituduh Selingkuh, Rizky Nazar Meradang Beri Respons Begini

Aktor Rizky Nazar saat ini tengah ramai diperbincangkan lantaran hubungan asmaranya dengan Syifa Hadju dikabarkan tengah retak yang disebabkan oleh dugaan orang ketiga.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024