Larangan Indomie Tak Banyak Pengaruhi INDF

Ilustrasi iklan Indomie di Hong Kong
Sumber :
  • YouTube

VIVAnews - Pergerakan saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) diperkirakan tidak terlalu berpengaruh terhadap berita negatif dari Taiwan dan Hong Kong. 

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa

Seperti diketahui, pihak berwenang Taiwan akhir pekan lalu mengumumkan penarikan semua produk mie instan Indomie dari pasaran, karena diduga mengandung sejumlah unsur berbahaya. Dua jaringan supermarket terkemuka di Hong Kong, sementara waktu juga tidak menjual mie instan terpopuler di Indonesia itu.

"Sebab, kontribusi dari ekspor ke pendapatan perseroan kecil persentasenya," kata Pardomuan Sihombing, head of research PT Recapital Securities kepada VIVAnews di Jakarta, Senin 11 Oktober 2010.

Menurut Pardomuan, berdasarkan laporan keuangan kuartal I-2010, penjualan luar negeri tercatat hanya sebesar 11,52 persen dari total penjualan bersih Indofood.

Namun, dia mengakui, pada awal pekan ini sentimen tersebut sempat mempengaruhi laju saham dengan kode INDF itu di lantai bursa sejak awal transaksi.

Saham Indofood dibuka stagnan di level Rp5.100 dan pada menit pertama terkoreksi Rp175 atau 3,43 persen ke posisi Rp4.925, serta sempat terendah di level Rp4.800.

"Ya, memang ada ada pengaruh sedikit ke saham, tetapi sebetulnya terkoreksinya INDF lebih kuat dipicu aksi profit taking (ambil untung) semata karena saham ini sudah naik signifikan sejak beberapa minggu terakhir, terkait listingnya PT Indofood CBP Sukses Tbk (ICBP)," ujar Pardomuan.

Pardomuan melanjutkan, kasus pelarangan tersebut tidak berpengaruh signifikan ke perseroan karena pendapatan terbesar Indofood berasal dari domestik, serta dari anak usahanya (diversifikasi bisnis). "Dia kan selain di mie, juga ada CPO (minyak sawit mentah), dan tepung terigu," kata dia.

Ia menyarankan, dengan adanya sentimen negatif dari Taiwan dan Hong Kong tersebut sebaiknya pelaku pasar melakukan pembelian saham saat harganya sedang terkoreksi (buy on weakness). Sebab, perseroan tercatat sebagai emiten yang memiliki kinerja menjanjikan. (umi)

Kemenhub Pastikan Mudik 2024 Lancar, Intip Daerah Tujuan Terbanyak hingga Angkutan Terfavorit
Sidang Lanjutan sengketa perselisihan hasil Pilpres 2024 di MK

Sidang Sengketa Pilpres, MK Pertimbangkan Hadirkan Mensos hingga Menkeu

Kubu 01 dan 03 meminta izin ke MK agar bisa menghadirkan sejumlah menteri dalam persidangan sengketa Pilpres 2024.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024