AS Boikot Rokok, Penerimaan RI Tak Terganggu

Unjuk rasa tolak rokok
Sumber :
  • ANTARA/Rosa Panggabean

VIVAnews - Kebijakan Amerika Serikat yang memboikot rokok asal Indonesia, ternyata tidak mempengaruhi penerimaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Malah realisasi penerimaan direktorat ini melampaui target dari yang ditetapkan.
 
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Thomas Sugijata mengatakan, penerimaan negara per 7 Oktober 2010 sudah 15 persen melebihi target. "Penerimaan kami saat ini sudah mencapai 84,63 persen atau sebesar Rp69,24 triliun," kata Thomas di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu 12 Oktober 2010. "Pengaruh boikot rokok Amerika tidak berpengaruh," kata dia.
 
Thomas merinci untuk penerimaan bea masuk sampai 7 Oktober sudah 98,3 persen atau Rp14,85 triliun, untuk cukai sudah 85,55 persen atau Rp50,7 triliun, dan bea keluar baru 85,54 persen atau Rp3,56 triliun.
 
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mencatat, per 7 Oktober realisasi bea masuk ditanggung pemerintah (BM DTP) realisasinya masih rendah.
 
"Sampai Oktober ini  para pengusaha baru memanfaatkan 8,91 persen atau Rp130,16 miliar dari alokasi yang disediakan pemerintah Rp2 triliun," kata Thomas.
 
Rendahnya pemanfaatan BM DTP itu terjadi karena sedikitnya pengusaha yang memanfaatkan insentif yang diberikan oleh pemerintah. (hs)

Cetak Laba Bersih 2023 Rp 6,8 Triliun, Jasa Marga Bagikan Dividen Rp 274,8 Miliar
Direktur Pemasaran & Program Pariwisata InJourney, Maya Watono, usai konferensi pers di Gedung Sarinah, Jakarta, Rabu, 8 Mei 2024

InJourney Targetkan 50 Ribu Orang Kunjungi Borobudur saat Perayaan Waisak 2024

PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) alias InJourney, akan menggelar acara perayaan Waisak 2024 di Candi Borobudur pada Kamis, 23 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024