- www.skyscrapercity.com
VIVAnews - PT Bank Panin Indonesia Tbk atau dikenal Bank Panin (PNBN) berencana melakukan penawaran umum obligasi senilai Rp3 triliun dengan tingkat suku bunga tetap untuk tahun pertama sampai tahun kelima.
Menurut prospektus singkat yang dipublikasi perseroan hari ini, Kamis 14 Oktober 2010, surat utang itu dibagi menjadi dua yaitu Obligasi Bank Panin IV Tahun 2010 senilai Rp 2,5 triliun dan Obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 senilai Rp500 miliar.
Perseroan mengakui, Obligasi Bank Panin IV ditawarkan pada nilai nominal berjangka waktu lima tahun terhitung sejak tanggal emisi dengan memperhatikan ketentuan mengenai pembelian kembali (buy back) untuk sebagian atau seluruh obligasi sebelum tanggal pelunasan pokok emisi yang dapat dilaksanakan perseroan setelah ulang tahun pertama sejak tanggal emisi.
Sedangkan surat utang Subordinasi Bank Panin III ditawarkan pada nominal berjangka waktu tujuh tahun terhitung sejak tanggal emisi.
Rencananya hasil penerbitan surat utang tersebut akan digunakan untuk memperbaiki struktur pendanaan perseroan dan meningkatkan aktiva produksi, terutama dalam bentuk kredit dan penanaman dalam surat-surat berharga dengan proposi sebesar 95 persen untuk pemberian kredit kepemilikan rumah (KPR) dan kredit kepemilikan mobil (KPM), serta sebagai kredit investasi
jangka panjang. Sedangkan sisanya (lima persen) untuk penanaman dalam surat-surat berharga.
Perseroan akan melakukan masa penawaran dari tanggal 2-4 November 2010 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 10 November 2010.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi adalah PT CIMB Securities Indonesia, PT Evergreen Capital, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Indo Premier Securities. Sedangkan wali amanat adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Amnesty International Sebut Pelanggaran HAM di RI Semakin Buruk, Aparat Paling Banyak Terlibat
Amnesty International menyoroti beberapa hal yang menunjukkan semakin buruknya situasi HAM di Indonesia, di mana represi atas kebebasan sipil sering terjadi.
