VIVAnews - Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional Republik Rakyat China, Wu Bang Guo, berkunjung ke Indonesia selama beberapa hari. Melalui kunjungan itu, pelaku usaha kedua negara berharap volume perdagangan dapat meningkat hingga US$40 miliar atau setara Rp360 triliun tahun ini.
Bahkan, volume perdagangan itu diperkirakan mencapai US$50 miliar atau sekitar Rp450 triliun pada 2014.
"Kerja sama itu dapat diperluas di bidang investasi, keuangan, industri, pertanian, perikanan, hingga pertahanan," kata Wu Bang Guo, yang dikutip dari keterangan tertulis Lembaga Kerja Sama Ekonomi, Sosial, dan Budaya Indonesia-China di Jakarta, Kamis 11 November 2010.
Menurut Wu, pemerintah China akan mengajak perusahaan-perusahaan di negaranya untuk terlibat dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Saat ini, nilai investasi perusahaan China di luar negeri mencapai US$60 miliar.
Sementara itu, Ketua Umum Lembaga Kerja Sama Ekonomi, Sosial dan Budaya Indonesia-China, Sukamdani Sahid Gitosardjono menilai kunjungan Wu Bang Guo bertepatan dengan peringatan 60 tahun hubungan diplomatik kedua negara.
"Wu Bang Guo datang saat bidang ekonomi dan lainnya semakin maju pesat," ujar Sukamdani.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), selama Januari-Agustus 2010, ekspor nonmigas Indonesia ke China mencapai US$8,21 miliar, atau meningkat dibanding periode sama 2009 sebesar US$5,25 miliar.
Namun, nilai ekspor nonmigas itu masih lebih rendah dibanding negara tujuan utama lainnya seperti Jepang US$10,4 miliar. Sementara itu, ekspor nonmigas ke Amerika Serikat tercatat US$8,66 miliar.
Untuk impor nonmigas, selama Januari-Agustus 2010, produk dari China masih mendominasi dengan nilai US$12,88 miliar. Nilai impor dari China itu lebih tinggi dibanding Jepang sebesar US$10,89 miliar dan Amerika Serikat US$6,31 miliar.
Rupiah Mulai Perkasa Seiring Meredanya Konflik Israel-Iran
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat pada perdagangan Rabu pagi, 24 April 2024. Rupiah menguat sebesar 54 poin atau 0,34 persen ke posisi Rp 16.166.
