- doc.theage
VIVAnews - Bank Indonesia menegaskan peniadaan sementara penawaran lelang Sertifikat Bank Indonesia (SBI) bertenor tiga bulan dilakukan untuk memaksa arus masuk modal asing (capital inflow) beralih ke instrumen investasi yang lebih lama.
"Penghentian perdagangan ini hanya sementara, jadi bukan dihilangkan," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi A Sarwono dalam Investor Summit 2010 di Pacific Place, Jakarta, Kamis, 11 November 2010.
Menurut Hartadi, di tengah derasnya arus modal asing yang masuk ke Indonesia, BI mengharapkan agar dana itu bisa diserap oleh instrumen investasi di luar SBI. "Karenanya kita tutup dulu SBI 3 bulan, begitu kondisi normal kembali akan kami buka lagi," katanya.
Keinginan itu karena BI menganggap pemodal asing bisa leluasa keluar masuk dari instrumen SBI. Hal ini berbeda dengan investasi lain, seperti deposito berjangka yang tidak bisa diperdagangkan di pasar skunder.
Hartadi mengakui, BI sampai saat ini menganggap instrumen SBI 3 bulan masih diperlukan. Selain menjadi harga acuan, SBI tiga bulan juga sering digunakan sebagai benchmark suku bunga dari obligasi pemerintah.
"Pilihan yang paling bagus adalah memperbanyak instrumen investasi," ujar Hartadi seraya menambahkan BI akan selalu berkoordinasi dengan pemerintah setiap kali akan mengeluarkan SBI.
Pada bagian lain, BI juga membuka kemungkinan memperpanjang masa penyimpanan (holding period) SBI yang saat ini masih ditetapkan selama 1 bulan. "Opsi ini selalu terbuka," katanya. (umi)
Dewan Keamanan PBB Dikritik karena Gagal Tegakkan Resolusi saat Serangan di Gaza Meningkat
Wakil Menteri Luar Negeri, Turki Ahmet Yildiz, mengutuk tindakan Israel di Gaza dan menyerukan tindakan tegas internasional untuk mengatasi krisis yang sedang berlangsung
