Larangan Premium Dibahas Senin

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Darwin Zahedy Saleh
Sumber :
  • Antara/ Yudhi Mahatma

VIVAnews - Pemerintah menunda mengajukan opsi larangan premium ke Komisi VII yang direncanakan hari ini menjadi Senin depan. Dalam rapat tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh meminta rapat dilakukan secara tertutup.

Penundaan tersebut dikarenakan pada pembahasan rapat kerja hari ini, Komisi energi itu meminta membahas realisasi subsidi BBM 2010. Darwin Saleh lalu mengusulkan pembahasan larangan premium dilakukan pada pekan depan.

"Kami usulkan pembahasan pembatasan BBM bersubsidi 2011 diagendakan Senin," kata Darwin Zahedy Saleh dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII di Jakarta, Kamis 9 Desember 2010.

Darwin pun meminta dalam rapat pembahasan pembatasan BBM bersubsidi 2011 nanti, rapat diagendakan secara tertutup. Darwin beralasan rapat kerja tertutup ini agar pemerintah dapat mempersiapkan mekanisme pembatasan BBM bersubsidi sebaik-baiknya.

"Kiranya rapat hari senin dilakukan tertutup karena ini merupakan bentuk kesungguhan kami menyiapkan mekanisme sebaik-baiknya dan menerima kritikan seluas-luasnya," kata Darwin.

Darwin beralasan pembahasan pembatasan BBM bersubsidi membutuhkan waktu tersendiri agar Pemerintah dan DPR dapat fokus untuk membahas dan ditelaah bersama. Sehingga mekanisme pengaturan kembali BBM bersubsidi pada 2011 dapat lebih tepat sasaran.

Permintaan Menteri ESDM ternyata diakomodir oleh Komisi Energi. Dalam kesimpulan rapat kerja disebutkan, Komisi VII DPR RI akan mengundang Menteri Koordinator Perekonomian, Menteri Keuangan serta Menteri Energi sumber Daya Mineral untuk mengenai kebijakan pengaturan BBM bersubsidi 2011.

"Waktunya tentatif senin," kata Ketua Komisi VI, Teuku Riefky Harsya.

Riefky menjelaskan diundangnya Menko Perekonomian Hatta Rajasa dalam rapat hari Senin mendatang karena ada faktor-faktor lain diluar wewenang Kementerian ESDM dalam pembahasan pengaturan BBM bersubsidi 2011.

"Contohnya saja mengenai transportasi. Kami membutuhkan sarana transportasi alternatif jika mau membatasi BBM bersubsidi. Kita membutuhkan pemikiran yang komprehensif dan detail mengenai pengaturan BBM bersubsidi," kata Riefky.

Saat ditanya kenapa rapat akan diselenggarakan tertutup, Riefky menjawab pembatasan BBM bersubsidi masih wacana, jika dibiarkan terbuka tanpa ada keputusan maka akan terjadi kepanikan dalam masyarakat.

"Hari senin bisa diputuskan atau tidak, tertutup agar masyarakat tidak panik," katanya.

Sementara dalam rapat kerja tersebut, Komisi Energi menyetujui penambahan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sebesar 1.874.222 Kiloliter hingga akhir tahun 2010. Otomatis, kuota BBM bersubsidi bertambah dari 36,5 Juta KL menjadi i 38.379.501 KL. Anggota Komisi VII DPR RI setuju untuk menambah volume subsidi sebesar 1.874.722 KL untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Penambahan kuota BBM bersubsidi tersebut dengan rincian penambahan kuota premium sebanyak 1.675.769 KL, minyak Solar sebanyak 1.609.188 KL, serta pengurangan kuota minyak tanah sebanyak 1.410.235 KL.

Selain itu Komisi VII meminta Menteri ESDM untuk melakukan perencanaan dan lagnkah-langkah antisipatif pendistribusian BBM bersubsidi. Selain itu, Menteri ESDM harus berkoordinasi dengan BPH Migas untuk meningkatkan pengawasan agar pendistribusian BBM sesuai dengan kuota. (sj)

Kuota Eropa Lengkap! Berikut 24 Tim yang Pastikan Tiket ke Piala Dunia Antarklub 2025
Ilustrasi depresi/stres.

Jadi Gampang Sakit, Benarkah Stres Mempengaruhi Sistem Imun?

Stres adalah respons alami tubuh terhadap tekanan atau tuntutan dalam hidup. Hal ini dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti pekerjaan, hubungan atau masalah keuangan.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024