Pembatasan BBM

Pemerintah Yakin Masyarakat Tak Akan Menolak

Antrian angkot dan bis umum di Terminal Kampung Melayu
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Pemerintah akan melakukan uji coba pembatasan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada angkutan umum pelat kuning pada akhir Februari 2011 dengan menggunakan stiker barkode.

Ternyata Ada 3 Tentara Wanita Malaysia yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter

Namun, sejumlah sopir angkutan umum jenis Mikrolet M-01 jurusan Senen-Kampung Melayu, yang ditunjuk pemerintah sebagai angkutan pelat kuning yang akan melakukan uji coba pembatasan konsumsi BBM bersubsidi itu, kebingungan.

Menurut Kepala Humas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Binsar Hutabarat, adanya kebingunan dari para sopir tersebut dipicu kurangnya sosialisasi dari pihak pemerintah.

"Ya memang, minim sosialisasi. Nanti, kalau sudah diumumkan secara resmi tidak ada kebingungan lagi," tuturnya saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta, Jumat 18 Februari 2011.

Pentingnya Kesehatan di Masa Golden Age Anak, Bakal Tentukan Kondisi Masa Depan

Sedangkan mengenai pembatasan BBM Premium yang banyak ditolak sejumlah pihak, Binsar mengatakan hal tersebut wajar terjadi, bila ada keputusan pemerintah yang bernuai pro dan kontra. "Tapi saya yakin, jika sudah diterapkan, mau tidak mau harus diterima dan biasanya orang kita itu lama-lama setelah protes akan menerima juga," ujarnya.

Sebelumnya, Arsyad, pengemudi M-01, mengaku dirinya tidak mengetahui kapan dan bagaimana pelaksanaan pembatasan BBM bersubsidi bagi angkutan umum. Dia hanya mendapatkan surat bernomor 09/MKR/KLM/II/2011 dari Kolamas Jaya, yaitu koperasi angkutan umum tempat dirinya bernaung.

Dalam surat tersebut dijelaskan adanya pertemuan para pengelola angkutan umum dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta pada 28 Januari 2011. Surat tersebut juga berisi penjelasan pemerintah yang akan melakukan uji coba subsidi bagi seluruh angkutan umum berpelat kuning.

Dalam tahap uji coba itu, Dinas Perhubungan DKI Jakarta serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan trayek M-01 untuk proses uji coba tersebut.

Poin ketiga surat tersebut juga menyatakan seluruh kendaraan Mikrolet M-01 jurusan Senen-Kampung Melayu akan dipasangi stiker khusus untuk masa uji coba konsumsi BBM bersubsidi. "Saya hanya dapat surat ini minggu lalu," ujar Arsyad saat ditemui VIVAnews.com di Terminal Senen, Jakarta.

Arsyad juga mengakui, tidak akan menyetujui bila nantinya setiap angkutan kota akan dijatah BBM bersubsidi setiap harinya. "Kalau) dijatah sehari 20 liter nggak akan cukup. Kasihan angkot yang sopirnya gantian beroperasi 24 jam, pasti kurang," ujarnya.

Dia lalu menyontohkan angkot yang dikemudikannya terkadang menerima order sewa untuk hajatan, bahkan ke luar kota. Menurut Arsyad, jika angkot dibatasi mengisi Premium hanya di Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) tertentu, atau hanya dijatah beberapa liter BBM bersubsidi per hari, jumlah itu dinilai tidak cukup.

"Kalau ada sewa ke Jonggol saja sudah habis 20 liter. Nanti kalau mogok di jalan bagaimana?" kata Arsyad yang telah menjadi sopir angkutan umum sejak 1975.

Prabowo-Gibran di Penetapan Presiden-Wapres Terpilih di KPU

Mulai Hari Ini, Prabowo Subianto Bakal Dikawal Paspampres

Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi menetapkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024