Hatta: Harga Minyak RI Sudah Lampu Kuning

SPBU Pertamina
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pemerintah mewaspadai kemungkinan tidak tercapainya asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) pada 2011 yang dipatok sebesar US$80 per barel.

"Ini lampu kuning buat kita. Dalam arti, bukan kita harus khawatir, tetapi waspada kalau lifting ada potensi tidak tercapai," ujar Hatta Rajasa di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis, 3 Maret 2011.

Hubungan dengan Rizky Nazar Diduga Retak Lantaran Orang Ketiga, Instagram Syifa Hadju Diserbu

Menurut Hatta, kekhawatiran tidak tercapainya target asumsi ICP pada 2011 dapat menyebabkan pembengkakan pada neraca pemerintah khususnya pada pos belanja subsidi.

Kendati mulai waspada, dia menambahkan, pemerintah memastikan belum akan meresponsnya dengan merevisi asumsi-asumsi makro yang disusun pada awal 2011.

Pemerintah, Hatta melanjutkan, akan tetap berupaya untuk meningkatkan produksi minyak mentah nasional serta mengurangi berbagai hambatan yang ada. Fokus penyelesaian hambatan di antaranya lambatnya proses pengambilan keputusan di dalam tender, masih adanya masalah dalam pengadaan rig-rig pada pengeboran laut dalam, keterlambatan rencana pengembangan, serta konektivitas yang menyebabkan keterlambatan dalam produksi.

"Dari sisi permintaan, kita berhemat, jangan anggap subsidi tidak terbatas dananya," kata Hatta.

Sementara itu, untuk perubahan asumsi makro, pemerintah masih terlalu dini mengaitkan dengan naik-turunnya harga minyak mentah dunia. Meski diakui, harga minyak yang tinggi bakal menyebabkan pengeluaran masyarakat untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax akan semakin meningkat.

Sebelumnya, anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Romahurmuziy, mengusulkan pemerintah harus bersiap dengan opsi penyesuaian harga BBM bersubsidi di tengah ketidakjelasan pelaksanaan program pembatasan premium. Pilihan ini harus ditempuh jika pemerintah tidak ingin terjadi pembengkakan dana subsidi hingga Rp76 triliun.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), harga rata-rata ICP per Februari tercatat mencapai US$103 per barel. Hingga akhir tahun, pemerintah menargetkan harga rata-rata ICP sebesar US$80 per barel. (art)

Press realese Polda Sumatera Selatan terkait penetapan dua debt collector sebagai tersangka

2 Debt Collector yang Hendak Ambil Paksa Mobil Polisi di Palembang Jadi Tersangka

Robert dan Bambang, dua debt collector yang hendak mengambil paksa mobil Aiptu Fandri di parkiran salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palembang jadi Tersangka.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024