Distribusi Alat Berat dari Jepang Terganggu

Dua alat berat mengambil lumpur di Kali Ancol, Jakarta
Sumber :
  • Antara/ Rosa Panggabean

VIVAnews - PT United Tractors Tbk., distributor alat berat merek Komatsu,  hingga saat ini belum merevisi target penjualan hingga akhir 2011. Namun, manajemen United Tractors masih menunggu penjelasan detail dari pihak Komatsu, Jepang, terkait dampak gempa dan tsunami beberapa waktu lalu.

"Kami masih menargetkan penjualan naik 10 persen selama 2011 dibanding tahun lalu," kata Sekretaris Perusahaan United Tractors, Sara K Loebis, ketika dihubungi VIVAnews.com di Jakarta, Selasa 22 Maret 2011.

Alasan PDIP Absen saat Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

Selama 2010, United Tractors membukukan penjualan alat berat sebanyak 5.404 unit, atau melonjak 74 persen dibanding 2009 yang hanya mencapai 3.111 unit.

Sara menjelaskan, selain dipasok dari Jepang, kebutuhan alat berat merek Komatsu tersebut juga didatangkan dari Thailand, China, dan Amerika Serikat. "Pihak Komatsu Jepang akan berupaya memasok kebutuhan alat berat di Indonesia dari luar Jepang," ujarnya.

Meski demikian, dia belum mengetahui persis pabrik Komatsu dari negara mana yang akan diminta memasok alat berat ke Indonesia. Apalagi, selain dipasok langsung dari Jepang, Komatsu juga memiliki pabrik perakitan di Indonesia.

"Jadi, pasokan tidak seluruhnya terganggu," ujarnya. "Mereka masih menghitung berapa banyak alat berat yang akan dialokasikan ke Indonesia paska bencana itu."

Dia menjelaskan, terganggunya pasokan alat berat tersebut di antaranya karena kerusakan infrastruktur seperti jalan dan pelabuhan. Kondisi itu ikut menghambat pasokan komponen dan alat berat ke Indonesia. "Tapi, kondisi pabrik Komatsu di Jepang sendiri tidak mengalami kerusakan parah," ujarnya.

Kesulitan lain, dia menjelaskan, adalah terganggunya produksi komponen dari para pemasok di Jepang. Komatsu masih mempelajari kondisi perusahaan pemasok komponen paska gempa dan tsunami itu. 

Meski demikian, hingga saat ini, United Tractors masih dapat mendistribusikan kebutuhan alat berat ke sejumlah sektor industri, seperti pertambangan, perkebunan, kehutanan, dan konstruksi.

Berdasarkan data terakhir, United Tractors menguasai 55 persen pangsa pasar alat berat di Indonesia. Sementara itu, volume penjualan alat berat sejak awal tahun hingga Februari 2011 telah mencapai 1.418 unit, atau meningkat sekitar 93,4 persen dibanding periode sama 2010 sebanyak 733 unit.

Sektor pertambangan masih mendominasi permintaan alat berat selama periode dua bulan pertama 2011 itu. Penjualan alat berat untuk sektor pertambangan pada periode itu mencapai 988 unit, disusul perkebunan 180 unit, konstruksi 151 unit, dan kehutanan 99 unit. (art)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Suku Bunga BI Naik Diproyeksi Topang Penguatan IHSG, Cek Saham-saham Berpotensi Cuan

Indeks harga saham gabungan atau IHSG melemah 6 poin atau 0,09 persen di level 7.167, pada pembukaan perdagangan hari ini.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024