Kelas Menengah Pilihlah Investasi Pasar Modal

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Sumber :

VIVAnews - Melihat pertumbuhan masyarakat ekonomi kelas menengah yang terus meningkat, Kepala Ekonom Danareksa Research Institute, Purbaya Yudhi Sadewa menyarankan agar kalangan masyarakat ini mulai melirik investasi jangka panjang di sektor pasar modal.

"Namun, jangan semuanya juga, karena naik turun. Jadi, jika ada uang yang menganggur kira-kira 5 tahun dan tidak digunakan, lebih baik ditaruh di pasar modal saja, pasti untung," kata Purbaya di Jakarta, Kamis, 31 Maret 2011.

Menurut Purbaya, masyarakat selama ini memang masih cenderung menyimpan dananya dalam bentuk deposito, kendati bunga yang diperoleh sangat kecil. Hal ini terlihat dari dana pihak ketiga (DPK) di sejumlah perbankan yang jumlahnya masih besar yaitu lebih dari 40 persen.

Purbaya menilai, pertumbuhan masyarakat ekonomi kelas menengah merupakan konsekuensi logis dari pertumbuhan ekonomi nasional yang cepat. Dirinya juga meyakini, masyarakat kelas ini akan cukup kuat dan mampu mendorong perekonomian nasional, walaupun ada pihak yang mengkhawatirkan tingkat produktivitas mereka.

"Saya tidak setuju kelas menengah kita disebut tidak kuat," katanya.

Sebagai bukti, Purbaya melanjutkan, banyak masyarakat dunia yang menilai Indonesia akan kembali mengalami kegoncangan ekonomi ketika munculnya krisis ekonomi global. Namun, anggapan tersebut dapat langsung dipatahkan melihat kenyataan pertumbuhan ekonomi nasional yang justru tumbuh signifikan.

"Itu rekam jejak yang tidak bisa dibantah," katanya.

Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang meningkat menyebabkan kelas menengah Indonesia tumbuh pesat selama tujuh tahun terakhir. Berdasarkan data Bank Dunia, pada 2003, jumlah kelas menengah hanya 37,7 persen populasi, namun pada 2010 kelas menengah Indonesia mencapai 134 juta jiwa atau 56,5 persen.

Jumlah yang dirilis Bank Dunia itu melebihi data yang pernah disampaikan Bank Pembangunan Asia (ADB) beberapa waktu lalu. Dalam laporan yang berjudul "The Rise of Asia's Middle Class 2010", disebutkan jumlah kelas menengah di Indonesia tumbuh pesat dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

Pada 1999, kelompok kelas menengah baru 25 persen atau 45 juta jiwa, namun satu dekade kemudian melonjak jadi 42,7 persen atau 93 juta jiwa. Sedangkan jumlah kelompok miskin berkurang dari 171 juta jiwa menjadi 123 juta jiwa. (art)

Penyewaan Kendaraan Listrik Laris Manis, Laba Bersih TBS Energi Utama 2023 Naik 77,8 Persen
Ilustrasi THR.

Salurkan Gaji hingga THR PNS, Sri Mulyani Sudah Gelontorkan Rp 70,7 Triliun

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan total serapan anggaran untuk belanja pegawai telah mencapai Rp 70,7 triliun per 31 Maret 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024