DPR: Kuota BBM Tumbuhkan Para Spekulan

Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto

VIVAnews - Kalangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menilai kebijakan kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi per daerah merupakan lahan empuk bagi para spekulan. Para penimbun ini biasanya beraksi ketika terjadi kelangkaan BBM terjadi di sebuah daerah.

"Mereka akan memborong dan menimbun," kata anggota DPR dari Fraksi Golkar, Bambang Soesatyo, dalam keterangannya kepada VIVAnews.com di Jakarta, Minggu, 3 April 2011.

Menurut Bambang, pemerintah seharusnya tidak memaksakan kebijakan penjatahan atau kuota BBM per daerah tanpa dibarengi dengan sistem pengawasan yang ketat. Kebijakan yang lemah justru akan membuat pasar BBM suatu saat akan dikuasai oleh para spekulan.

Bambang khawatir, kebijakan kuota BBM bersubsidi di daerah akan menyuburkan praktik spekulan yang biasanya mengambil untung di saat terjadi kelangkaan di sebuah daerah. "Saat seperti itulah para spekulan mengeluarkan BBM simpanannya, dan menjualnya dengan harga di atas harga resmi Pertamina," katanya.

Modus seperti itu, ujar Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ini, pernah terjadi di beberapa daerah saat pasokan terganggu akibat ganguan cuaca. Saat itu, para spekulan memborong dan dalam sekejap banyak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mengalami kekosongan, sehingga terjadi kelangkaan BBM.

Pada saat kelangkaan itulah muncul pasar-pasar gelap BBM, sehingga harga resmi Pertamina tidak berlaku lagi. Bahkan, pembeli dan penjual saling tawar menawar harga seliter bensin.

Spekulasi dengan modus yang sama dikhawatirkan akan meluas jika sistem kuota BBM per daerah tidak diperkuat dengan sistem kontrol yang efektif. "Pemerintah sebaiknya tidak menyederhanakan masalah, karena pada akhirnya masyarakat yang harus menanggung semua risiko ketidaknyamanan itu," kata Bambang.

Dia menambahkan, bukan hanya ketidaknyamanan masyarakat, tetapi sistem kuota BBM per daerah itu juga berpotensi menimbulkan amuk massa yang marah karena kekosongan BBM di daerahnya. "Saran saya, implementasi sistem kuota BBM per daerah itu jangan dipaksakan jika infrastrukturnya belum siap," ujar dia. (art)

Arema FC Langsung Tatap Laga Lawan PSS 
Kecelakaan beruntun akibat truk yang ugal ugalan terjadi di Gerbang Tol (GT) Halim, Jakarta Timur, Rabu 27 Maret 2024.

Polisi Bongkar Sifat Sopir Truk Ugal-ugalan yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi mengaku masih kesulitan memeriksa sopir ugal-ugalan yang menyebabkan kecelakaan beruntun di gerbang tol Halim.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024