PLN Mulai Gunakan Pembangkit Gas Batu Bara

Petugas PLN tengah memperbaiki jaringan listrik di Gardu Induk Gandul, Jakarta.
Sumber :
  • PLN Jawa-Bali

VIVAnews - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akan mendistribusikan 100 megawatt (MW) listrik dari pembangkit listrik tenaga gas batu bara (PLTGB) di enam provinsi di wilayah Indonesia Barat selama 2011-2012. PLN menargetkan satu juta pelanggan mampu terlayani listrik.

Siswa SMP Dibacok dan Dibegal Saat Pulang Sekolah Sendirian

Selain itu, PLN yakin bisa mengurangi penggunaan bahan bakar minyak untuk pembangkit.

Energi listrik dari gas batu bara itu akan digunakan untuk PLTGB Aceh yang memiliki kapasitas sebesar 18 MW, PLTGB Riau dan Kepulauan Riau (34 MW), PLTGB Sumatera Barat (6 MW), PLTGB Kalimantan Barat (38 MW), dan PLTGB Bangka dan Belitung (5 MW).

Direktur Operasi Wilayah Barat PLN, Harijaya Pahlawan, mengungkapkan bahwa listrik dari PLTGB lebih murah daripada pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD). "Harga sewa hanya Rp600 per kilowatt jam (kWh) jauh lebih murah dibandingkan bila menggunakan BBM," kata dia pada media briefing di kantornya, Jakarta, Jumat, 15 April 2011.

Pada 2011, kerja sama pemanfaatan PLTGB antara PLN dan swasta telah dimulai dengan PLTGB Tanjung Batu, Riau, sebesar 2,5 MW. "COD [pembangkit siap masuk tahap komersial] pada Maret 2011 dan saat ini telah beroperasi," tuturnya.

Sementara itu, untuk Kalimantan Barat, PLTGB dengan alokasi total 32,5 MW akan menurunkan biaya BBM cukup signifikan. Sebab, produksi di Kalimantan Barat hampir 100 persen menggunakan BBM. "Untuk COD, akan dimulai  November 2011 pada PLTGB Sintang, PLTGB Pontianak, dan Singkawang pada Desember 2011," katanya.

Penggunaan bahan bakar gas batu bara, dia menjelaskan, akan mengurangi penggunaan BBM dan meningkatkan pelanggan. Artinya, akan menaikkan rasio elektrifikasi wilayah barat yang masih di bawah rata-rata nasional, yakni 60 persen.

Harijaya mencontohkan, di Provinsi Riau dengan pelanggan saat ini mencapai 700 ribu sambungan. Akhir tahun, akan ada tambahan 227 ribu sambungan, sehingga mencapai 900 ribu sambungan. "Artinya rasio elektrifikasi Riau naik dari 40 persen menjadi 60 persen," ungkap Harijaya.

Selanjutnya untuk Kalimantan Barat, dari kondisi saat ini sebanyak 577 ribu sambungan pada akhir 2011 diharapkan akan ada tambahan 45,5 ribu sambungan baru dengan rasio elektrivitas 62 persen. "Secara total sepanjang 2011 diharapkan ada tambahan satu juta pelanggan di wilayah barat dan tambahan 1,5 juta lainnya pada 2012," tuturnya.

Kepala Divisi Distribusi dan Pelayanan Pelanggan PLN Indonesia Barat, Karel Sampe Payung, menambahkan, kerja sama sewa dengan swasta selama tiga-lima tahun. Untuk mendistribusikan listrik dari PLTGB-PLTGB kepada pelanggan, PLN menyiapkan anggaran sebesar Rp930 miliar untuk sambungan tegangan menengah, rendah, dan sambungan ke pelanggan termasuk untuk travo.

Adapun harga pembangkit sebesar Rp900 per kWh dan batu bara Rp600 per kWh atau sekitar Rp1.500 masih lebih murah dibandingkan menggunakan BBM. "Batu baranya dari PLN berupa batu bara medium. Sebelum digunakan akan diolah dulu menjadi gas dan diubah menjadi listrik," katanya. (art)

Setuju Pembatasan Impor Barang Jadi Elektronik
Syahrul Yasin Limpo (SYL), Jalani Sidang Perdana

Eks Sespri Sekjen Ungkap BAP KPK Bocor ke Pejabat Kementan

Mantan Sespri Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan), Merdian Tri Hadi mengatakan bahwa berkas berita acara pemeriksaan (BAP) milik KPK terkait kasus dugaan

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024