SBY: Era Saya Beda dengan Pak Harto

Presiden SBY
Sumber :
  • R Rekotomo

VIVAnews - Pemerintah menggelar rapat dengan dunia usaha terkait rencana percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia. Di penutupan Rapat Kerja di Istana Bogor tersebut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan ada sejumlah perbedaan pemerintahannya dengan pemerintah sebelumnya.

SBY kemudian membandingkan pemerintahannya dengan sistem pemerintahan Presiden Soeharto. Saat itu kebijakan Soeharto bersifat sentralistik.

"Pemerintahan top down. Presiden bisa berbuat banyak," kata SBY di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa, 19 April 2011

SBY mencontohkan masalah pembebasan tanah yang sulit dilakukan pada masa pemerintahannya. Pada masa Presiden Soeharto, pembebasan tanah tidak menuai masalah, beda dengan sekarang yang selalu timbul masalah, apabila ada upaya pembebasan lahan.

Presiden kemudian mengutip Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia, Sofyan Wanandi, yang mengungkapkan penyelesaian persoalan di dunia usaha di masa sekarang juga harus berbeda dengan dulu.

"Bisnis dulu bisa diatur dan ditata. Belum berlaku sistem otonomi daerah seperti sekarang ini," kata dia.

Menurut Yudhoyono, tantangan sekarang ini lebih besar. "Kita semua memotret, maka semua itu terkait erat dengan istilah klasik tapi tetap hidup yaitu good governance dan birokrasi yang baik," ujar SBY.

SBY pun mengakui, saat ini pemerintah belum berhasil memperbaiki sistem birokrasi di Indonesia yang responsif dan akuntabel. "Itu menjadi sandungan pertama. Harus kita akui," kata SBY.

Selain itu, SBY juga menyadari ketidakpastian hukum menjadi hambatan dan tantangan bagi dunia usaha saat ini. "Jodohnya adalah kepatuhan pada aturan hukum," imbuhnya.

"Semua harus instropeksi dengan demikian dunia usaha dan investasi ke depan makin baik," lanjutnya.(sj)

Hormati Putusan MK, Eks Ketum PB HMI: Saatnya Bekerja untuk Indonesia Maju
Jordi dan Ruben Onsu

Jordi Onsu Mengaku Sering Minta Maaf dan Mengalah ke Ruben Onsu

Jordi Onsu menambahkan bahwa meskipun ia mengakui tindakannya untuk selalu mengalah, namun menurutnya, sikap itu dianggap lebih bijaksana dalam menjaga kedamaian.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024