VIVAnews - Jumlah suplai perumahan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi selama kuartal IV-2008 meningkat dengan maraknya peresmian sebagai akibat kepercayaan pengembang. Namun, di saat bersamaan permintaan menurun sebagai hasil pengetatan kebijakan moneter pemerintah.
"Take up (pengambilan unit) rumah bulanan pada kuartal IV-2008 anjlok 30-70 persen dibandingkan kuartal sebelumnya akibat pengaruh krisis global," kata Associated Director PT Procon Indah Utami Prasentiana pada seminar sehari Outlook Ekonomi Perbankan dan Properti 2009 di Gedung BTN, Rabu, 14 Januari 2009.
Namun, dia mengakui, penambahan unit perumahan selama kuartal IV-2008 meningkat menjadi 2.163 unit dari kuartal III sebesar 1.369 unit. "Tapi, masih sangat kurang dibandingkan suplai kuartal IV-2007 sebesar 6.541 unit." ujar Utami.
Menurut Utami, peningkatan suplai pada kuartal akhir tahun lalu itu berasal dari pembangunan tambahan area dari Harvest City Bogor seluas 1050 hektare, serta Summarecon Agung di Kelapa Gading seluas 48 hektare.
Dia menambahkan, pada kuartal tersebut, 10 pengembang perumahan telah melepas 2.200 unit, terutama di Tangerang dan Bogor. "Targetnya untuk kelas menengah 30 persen, kelas bawah 36 persen, dan kalangan atas 27 persen," jelas Utami.
Utami mengakui, kendati permintaan menurun, penjualan unit perumahaan secara total masih stabil sekitar 84 persen pada kuartal IV-2008.
Manajemen dan Serikat Pekerja Freeport Teken PKB, Menaker: Bisa Jadi Contoh bagi Perusahaan Lain
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas bersama tiga Ketua Serikat Pekerja/Serikat Buruh PTFI menandatangani Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
