Garuda Bidik 16 Juta Penumpang

Maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Foto ilustrasi.
Sumber :
  • ANTARA/Ismar Patrizki

VIVAnews - PT Garuda Indonesia Tbk menargetkan jumlah penumpang meningkat menjadi 16 juta penumpang hingga akhir tahun ini. Target jumlah penumpang itu naik dua kali lipat dibanding semester I-2011.

"Akhir tahun ini jumlah penumpang biasanya lebih banyak dibandingkan semester pertama," kata Executive Vice President Finance dan Group Chief Finance Officer Garuda Indonesia, Elisa Lumbantoruan, kepada VIVAnews.com di ruang kerjanya, Kantor Garuda, Cengkareng, Tangerang, Kamis 4 Agustus 2011.

Elisa mengatakan, pada semester I-2011, total jumlah penumpang Garuda mencapai 7,9 juta orang. Dari jumlah tersebut, 730 ribu merupakan penumpang Citilink. "Jadi, kontribusi dari penumpang Citilink kira-kira 10 persen," ujarnya.

Jumlah penumpang Garuda selama semester I-2011 tersebut, dia menjelaskan, meningkat 42,2 persen dibanding periode sama tahun lalu. Bahkan, hingga akhir tahun ini, manajemen Garuda optimistis jumlah penumpang masih akan meningkat.

Elisa menambahkan, jumlah penumpang akan cenderung meningkat dari kuartal ke kuartal. Pada kuartal pertama, jumlah penumpang biasanya lebih rendah dibanding kuartal-kuartal berikutnya.

"Jadi, kalau dilihat dari angka 7,9 juta penumpang, ya minimum double menjadi 16 juta penumpang hingga akhir tahun," tutur Elisa.

Garuda Indonesia saat ini dalam proses persiapan untuk memisahkan Citilink menjadi anak perusahaan dan akan beroperasi secara mandiri. Pemisahan itu akan dilakukan paling cepat pada kuartal I-2012.

Saat ini, Citilink Garuda memiliki 6 pesawat dan akhir tahun ini akan mengoperasikan 10 pesawat yang terdiri atas B-737 dan A320. Citilink melayani 8 rute penerbangan, yakni Jakarta, Surabaya, Batam, Banjarmasin, Denpasar, Balikpapan, Medan, dan Makassar.

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa
Sidang Lanjutan sengketa perselisihan hasil Pilpres 2024 di MK

Sidang Sengketa Pilpres, MK Pertimbangkan Hadirkan Mensos hingga Menkeu

Kubu 01 dan 03 meminta izin ke MK agar bisa menghadirkan sejumlah menteri dalam persidangan sengketa Pilpres 2024.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024