Mentan: Musim Kering Tingkatkan Produksi Padi

Menteri Pertanian Suswono memanen buah jarak untuk biofuel
Sumber :
  • Antara/ Indra Gultom

VIVAnews - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan kekeringan terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Kecenderungan tersebut akan dimanfaatkan pemerintah untuk mengejar target produksi padi sebanyak dua juta ton.

"Mudah-mudahan adanya musim kering ini, daerah-daerah sawah lebak akan menjadi potensi baru, ada sekitar 300 ribuan hektare. Agar kekurangan sekitar dua juta gabah kering bisa tercapai," kata Menteri Pertanian Suswono, usai rapat koordinator 'ASEAN Fair' di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin 8 Agustus 2011.

Namun, menurut Mentan, hingga saat ini, pihaknya masih menunggu laporan dari daerah-daerah yang memiliki kecenderungan kekeringan. Jika potensi itu benar-benar ada, pemerintah akan memanfaatkan potensi-potensi sumber air yang masih ada untuk memaksimalkan pompanisasi dan pembuatan sumur artesis jika masih mungkin dilakukan agar tidak terjadi puso.

"Kemudian, tentu saja kami meminta kepada petani untuk mengalihkan benih. Kalau memang sedikit air yang ada di sana, tentu saja benih-benih yang cocok adalah benih intago. Ini kami pun sudah menyiapkan benih tersebut dan itu bisa dimanfaatkan petani," kata Mentan.

Meskipun sepekan ini di beberapa daerah terjadi dua atau tiga kali hujan, ujar Suswono, kecenderungan musim saat ini sedang masa transisi menuju kekeringan seperti ramalan BMKG. "Karena kemarau untuk daerah-daerah tertentu mungkin malah tepat sekarang ini menanam palawija. Misalnya daerah persawahan yang saat ini kesulitan air, yang jelas daerah-daerah yang irigasinya masih bagus tetap masih bisa untuk menanam," kata dia.

Pemerintah, kata Mentan, menyediakan dana kontingensi sebesar Rp2 triliun untuk memberikan jaminan sosial bagi para petani yang merugi akibat perubahan cuaca ekstrim pada panen kali ini. "Sudah dicadangkan, mudah-mudahan sih nggak dipakai, karena untuk mengganti kalau terjadi puso," ujarnya.
 
Mentan menegaskan, selain untuk kontingensi akibat perubahan iklim sebanyak Rp2 triliun, pemerintah juga menyiapkan anggaran sebesar Rp1 triliun untuk stabilisasi harga beras. "Raskin ada lagi, untuk stabilisasi harga ada Rp1 triliun tahun ini," tuturnya. (art)

Siswi SMA Negeri 2 Maumere Dilarang Ikut Ujian Gegara Nunggak Rp50 Ribu
Tangkap layar penampakan buaya di Kecamatan Medan Labuhan.(Instagram)

Waspada! Buaya Masih Berkeliaran di Kolam Ikan Milik Warga Medan Labuhan

Pasca viral di media sosial, BBKSDA Sumatera Utara menerjunkan tim untuk melakukan pengecekan terkait dengan penampakan seekor buaya bertubuh besar di sungai Pekatal, Kel

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024