- Vivanews/ Ahmad Rizaluddin
VIVAnews - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengungkapkan, menjelang lebaran, penjualan produk pakaian meningkat 200 hingga 300 persen di setiap ritel yang tergabung dalam asosiasi itu.
"Kalau makanan 20 hingga 30 persen. Sedangkan yang mendadak laku itu misalnya sirup dan makanan kaleng," kata Ketua Pelaksana Harian Aprindo, Tutum Rahanta, di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis 18 Agustus 2011.
Menjelang lebaran, Tutum menambahkan, pengunjung mal bisa meningkat drastis 50 hingga 100 persen dari biasanya. Terlebih, dengan adanya program midnight sale yang dilakukan beberapa pusat perbelanjaan membuat peningkatan penjualan maupun tingkat kunjungan semakin tinggi.
"Dengan midnight sale mereka bisa bagi waktu setelah kerja, jadi terbantu," kata Tutum.
Pelaksanaan midnight sale, menurut Tutum, tergantung pada momen-momen tertentu saja dan ditentukan biasanya menjelang akhir pekan. "Sampai mendekati hari lebaran saja, peritel cenderung lebih sering menggelar midnight sale," ungkapnya.
Tutum mengatakan, program midnight sale yang digelar mal-mal adalah hasil kerja sama dengan pemda di Jabodetabek dan beberapa wilayah kota besar di Indonesia.
"Kami jadi bisa buka sampai jam 12 malam. Karena, pertama, pasar DKI Jakarta dan sekitarnya sangat besar. Kedua, mengurangi kemacetan di sekitar mal," ungkapnya.
Namun, Tutum menjelaskan, pengusaha ritel rata-rata tidak melakukan promo potongan harga atau diskon, karena itu hanya strategi pemasaran di tiap ritel sebagai promosi. "Ngapain juga bulan 'ramai' buang-buang duit --gelar promo--. Kalau makanan nggak diskon, lebih cenderung ke fashion, itu untuk penarik saja," ujarnya.
Sementara itu, produk-produk yang sedang diburu pembeli yaitu makanan kaleng atau snack. Kenaikannya bisa mencapai 500 persen, karena sebelumnya tidak ada permintaan dan ketika puasa melonjak sangat tinggi. "Keuntungan sampai 50 persen dibanding hari biasa," ujar Tutum. (art)
Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran hingga Maruarar Sirait
Bamsoet mengatakan Partai Golkar terbuka terhadap siapapun yang ingin bergabung jadi kader, termasuk Jokowi, Gibran, hingga Maruarar Sirait yang telah keluar dari PDIP.
