Soal Beras Thailand, Kesempatan Emas Bulog

Ekspor Beras Ke Korsel
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVAnews - Pemerintah Thailand membatalkan kontrak antarpemerintah (government to government) ekspor beras sebanyak 580 ribu ton ke Indonesia. Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawtra, beranggapan harga US$535 per ton terlalu murah.

Menteri Pertanian, Suswono, justru memandang positif adanya pembatalan kontrak tersebut, meski berdampak sedikit pada kenaikan harga beras di pasaran.

Menurutnya, pembatalan itu menjadi kesempatan bagi Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk memaksimalkan penyerapan produksi dalam negeri. "Ini kesempatan bagi Bulog, tunjukkan kerja keras dengan jemput bola melalui satgas-satgasnya," kata Suswono
 
Pandangan Suswono berbeda dengan anggota dewan yang menilai pembatalan kontrak itu bermuatan politis.

Ketua Komisi IV DPR, Herman Khaeron, mengatakan bahwa Perdana Menteri Thailand telah mengganti Direksi Badan Urusan Logistik Thailand, lantaran dianggap mengambil kebijakan penandatanganan kontrak dengan Indonesia pada masa transisi.

Sementara anggota Komisi IV DPR, Viva Yoga Mauladi, mengatakan bahwa pembatalan penjualan 580 ribu ton beras oleh Pemerintah Thailand ke Indonesia sebagai bentuk pelecehan. Pasalnya, pembatalan itu dilakukan secara sepihak oleh Thailand. (eh)

Pernah Anulir Vonis Mati Sambo, Kabar Majunya Suharto jadi Wakil Ketua MA Dikritisi
Ilustrasi mata uang Jepang

Yen Amblas ke Level Terendah dalam 34 Tahun, Menkeu Jepang Bakal Ambil Tindakan

Menteri Keuangan Jepang, Shunichi Suzuki menyatakan, akan mengambil tindakan yang tepat terhadap pergerakan pasar mata uang yang berlebihan.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024