Indonesia Air Transport Beli Pesawat Pelita

VIVAnews - PT Indonesia Air Transport Tbk (IATA) dikabarkan berniat membeli sejumlah pesawat PT Pelita Air Service, anak perusahaan PT Pertamina (Persero).

Sumber VIVAnews mengatakan, perseroan kabarnya sedang menjajaki untuk memiliki pesawat Pelita, seiring rencana divestasi oleh induk perusahaannya di tahun ini.

Weekend ke Mana? Yuk, Nikmati Hidangan ala Gourmet Cocok Buat Temen Nongkrong

"Pembelian armada eks Pelita itu untuk mendukung langkah emiten ekspansi usaha ke penerbangan reguler dari sebelumnya bisnis penerbangan komersial tidak berjadwal (charter)," ujarnya di Jakarta, belum lama ini.

Bahkan, kata dia, perseroan juga berminat memiliki kepemilikan saham di Pelita Air Service.

Kasus Temuan Mayat Bayi Tanah Abang, Polisi Tangkap Orang Tua

Sekretaris perusahaan IATA Joe Denie ketika dimintai konfirmasi membantah berita tersebut. Sebab, kata dia, sejumlah pesawat perseroan yang ada saat ini masih bisa digunakan untuk bisnis penerbangan reguler.

"Kami masih punya pesawat Foker 50 dan ATR 300," ujarnya kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis, 29 Januari 2009.
 
Dia juga mengakui, perseroan tidak berencana untuk mengakuisisi perusahaan melalui pembelian kepemilikan saham Pelita Air Service.

Per 31 Desember 2008, PT Global Transport Service menguasai saham berkode IATA sebanyak 66,02 persen dan sisanya dimiliki publik.

Pada perdagangan Kamis sesi I pukul 09.50 WIB, IATA stagnan di level Rp 50.

Menurut analis pasar modal Deni Hamzah, rencana perseroan memiliki pesawat Pelita Air bakal memberikan sentimen positif bagi kinerja IATA ke depan. Sebab, pesawat Pelita terkenal mampu mendarat di daerah-daerah terpencil yang tidak bisa dicapai maskapai penerbangan lain. "Pasarnya cukup menjanjikan, karena tidak ada pesaingnya," ujarnya.

Namun, dia mengatakan, hal itu bisa ditempuh perseroan bila emiten mendapatkan suntikan dana segar dari pemegang saham atau dari pinjaman perbankan. Pasalnya, dana hasil penerbitan saham terbatas (right issue) yang ditempuh IATA sepertinya tidak cukup untuk beli pesawat baru. "Apalagi, kalau untuk mengakuisisi Pelita Air," tutur Deni.
 
Sementara itu, pada sembilan bulan pertama 2008, perseroan mencatatkan pendapatan usaha Rp 202,74 miliar atau meningkat 29,01 persen dari periode yang sama 2007 sebesar Rp 157,15 miliar. Laba bersih IATA juga melonjak mencapai Rp 6,31 miliar dari kuartal III-2007 yang hanya Rp 273,78 juta.

Saudi Arabia Permits All Types of Visas to Perform Umrah
Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung

Susunan Pemain Indonesia Vs Hong Kong di Uber Cup 2024

 Indonesia vs Hong Kong akan menjadi sajian di Uber Cup 2024. Bertanding di Chengdu, China pada Sabtu siang WIB 27 April 2024, berikut susunan pemain untuk pertandingan.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024