Gita Wirjawan: Pasar RI Kebalikan dari China

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan
Sumber :
  • Kementerian Perdagangan

VIVAnews - Menteri Perdagangan Gita Irawan Wirjawan yang hingga saat ini belum juga digantikan sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membandingkan kondisi ekonomi RI dan China.

Workshop Makin Cakap Digital, Membentuk Kesadaran Etika Berjejaring bagi Guru dan Murid Sorong Papua

China, kata Gita, sebelumnya berorientasi ke pasar ekspor tapi sekarang sedang beralih menggarap pasar domestiknya.

"Ekonomi Cina lebih ditopang ekspor dari pada konsumsi domestik, hanya saja China mulai melirik pasar domestik. Hal ini, berkebalikan dengan Indonesia yang selama ini ditopang pasar domestik tapi mulai shifting (bergeser) mengarah ke ekspor," kata Gita Wirjawan, dalam pembukaan Ceramah Ekonomi oleh Prof Dr Nouriel Roubini dengan tema 'Global Economic Chalenges and Its Impact on Indonesia' di kantor BKPM, Jakarta, Senina, 24 Oktober 2011.

Keadaan ekonomi global di 2010 lalu, kata dia, yang sedikit menunjukkan perbaikan ternyata kembali mengalami kontraksi, ditandai dengan melemahnya pertumbuhan ekonomi global akibat memburuknya performa ekonomi negara-negara AS dan Eropa.

Indikator memburuknya performa ekonomi tersebut, terlihat dari semakin memburuknya angka rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) di beberapa negara seperti AS, Yunani, Spanyol, Italia dan Jepang pada 2011 dengan rasio masing-masing sebesar 100 persen, 165,5 persen, 67,4 persen, 121,1 persen dan 233,1 persen.

Hingga saat ini, dampak dari krisis ekonomi global tersebut belum menunjukkan pengaruh langsung terhadap perekonomian Indonesia yang didukung kekuatan pasar domestik. Rasio utang terhadap PDB Indonesia di 2011 masih sehat yaitu 25,2 persen dan rasio ini lebih rendah dibandingkan dengan rasio 2009 dan 2010 yaitu 28,6 persen dan 27,4 persen.

Pertumbuhan Indonesia pun masih positif bahkan cenderung meningkat, pada 2009 dan 2010 masing-masing mencapai 4,6 persen dan 6,1 persen. IMF memprediksikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2011 mencapai 6,2 persen.

Namun, hal itu tentu tidak boleh membuat Indonesia lengah terhadap pengaruh negatif krisis ekonomi global yang masih terus berlangsung. "Apa hal terburuk dari yang bisa kita dapatkan, atau kita tertimpa hal buruk baru kemudian membaik, atau mungkin tak sampai ke Indonesia, atau malah sampai ke Indonesia secara permanen. Bagi Indonesia ini ialah waktu yang penting, di mana kita harus bertahan dari gelombang yang datang dari Eropa," kata Gita.

Untuk itu, lanjut Gita, BKPM bekerja sama dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia mengundang ekonom Amerika Serikat untuk menilai bagaimana pandangannya terhadap ekonomi Indonesia dalam kondisi saat ini. (umi)

Aplikasi Ini Bisa Bikin Penumpang Terhibur di Pesawat
Situs google.

Ada 4,14 Juta Temuan di Google jika Klik Kata Ini

Hilirisasi menjadi isu penting di Indonesia. Jika mengklik kata tersebut di Google, maka dalam 0,25 detik muncul 4.140.000 temuan.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024