Siapa BUMN 'Duafa' Itu?

Dahlan Iskan
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan, menyebut BUMN yang terus merugi sebagai BUMN 'duafa'. Terhadap perusahaan-perusahaan itu, Dahlan akan merestrukturisasinya. Bahkan, bila perlu, BUMN-BUMN tersebut cukup menjadi anak usaha.

Jokowi Ogah Komentari soal Sengketa Pemilu 2024 di MK

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, duafa memiliki arti orang-orang yang ekonominya lemah. Hampir sama, Dahlan juga menyebut BUMN duafa kepada perusahaan-perusahaan yang selalu rugi.

Tak jelas, kata-kata ini menunjuk ke perusahaan apa saja. Tetapi, di bawah kepemimpinan Dahlan, Kementerian BUMN tengah memusatkan perhatian untuk menyehatkan tujuh BUMN yang 'sakit'.

Penyehatan intensif yang dilakukan melalui PT Perusahaan Pengelola Aset itu adalah PT Energy Management Indonesia, PT Balai Pustaka, Perum Produksi Film Negara, PT Nindya Karya, PT Sarana Karya, PT Istaka Karya, PT Survei Udara Penas, dan PT Primissima yang bergerak di industri tekstil.

Berdasarkan data Kementerian BUMN pada 2009, PT EMI tercatat menanggung rugi Rp3,03 miliar, Balai Pustaka Rp66,67 miliar, Perum PFN Rp1,29 miliar, dan Primissima Rp5,54 miliar. Pada 2010, Nindya Karya merugi Rp6,42 miliar dan Sarana Karya Rp3,49 miliar.

Memang, secara keseluruhan, jumlah BUMN yang merugi terus berkurang. Pada 2008, tercatat masih ada 30 BUMN dengan akumulasi kerugian Rp14,31 triliun. Pada 2009, jumlahnya turun menjadi 24 dengan akumulasi rugi Rp1,69 triliun. Sementara itu, pada 2010, ada 18 BUMN dengan akumulasi kerugian Rp1,29 triliun. Adapun untuk 2011, datanya masih dikonsolidasikan. (art)

Ganjar Pranowo-Mahfud MD Sidang Perselisihan Pilpres 2024

Kubu Ganjar-Mahfud Tidak Terima Gugatannya ke MK Disebut Salah Sasaran oleh KPU

Tim hukum Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis, tidak terima jika gugatan pihaknya terkait sengketa Pilpres 2024 ke Mahkamah Konstitusi atau MKĀ disebut salah alamat oleh KPU

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024