Triwira Dapat Proyek Bukit Asam

VIVAnews - PT Triwira Insanlestari Tbk (TRIL) dikabarkan mendapatkan proyek pengadaan alat-alat keselamatan (safety equitment) dari PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk.
 
Menurut sumber VIVAnews, perseroan kabarnya saat ini menjadi pemasok safety equitmen Bukit Asam di samping perusahaan tambang besar lainnya. "Perseroan dan Bukit Asam sudah menandatangani persetujuan kontrak," ujarnya di Jakarta, Jumat malam, 30 Januari 2009.

Dia menambahkan, setelah itu perseroan juga bakal mendapatkan proyek lainnya dari Bukit Asam.

Direktur Triwira Insanlestari Denny Chandra ketika dikonfirmasi mengakui, perseroan bisa saja menjadi pemasok alat-alat keselamatan Bukit Asam. Pasalnya, saat ini permintaan safety equitmen sedang marak.

J&T Express Kembali Hadirkan J&T Connect Run 2024, Tiket Telah Resmi Dijual

"Jadi, bisa saja mereka meminta lewat rekanan kami atau langsung ke perseroan. Tapi, jelasnya mesti saya cek dulu ke bagian pemasaran," kata dia melalui sambungan telepon di Jakarta, Senin, 2 Februari 2009.

Per 31 Desember 2008, PT Hengtraco Protecsindo menguasai saham berkode TRIL sebanyak 74,43 persen, Merrillynch, Pierce, Fenner and Smith Securities Account 9,32 persen, dan Renaissance Capital Management Investment Pte Ltd 5,07 persen. Sedangkan sisanya dimiliki publik.

Pada perdagangan sesi I Senin, 2 Februari 2009, TRIL ditutup melemah Rp 65 di level Rp 480. Broker PT Valbury Asia Securities dengan kode broker CP tercatat sebagai broker yang paling banyak mengoleksi saham Triwira.

Ukie Jaya Mahendra, pengamat pasar modal berpendapat, bila dilihat dari kinerja perseroan adanya pemesanan alat-alat keselamatan dari Bukit Asam sepertinya tidak terlalu signifikan. Sebab, Triwira memiliki net profit margin tidak sampai 10 persen, PE ratio di level 90 kali, serta Return on Equity (ROE) dan Return on Asset (ROA) di bawah lima persen.

"Tapi, kalau kontraknya besar nilainya dan panjang waktunya bisa memberikan sentimen positif," ujar dia.

Ukie juga mengakui, untuk jangka pendek adanya berita tersebut bisa mempengaruhi pergerakan saham perseroan.

Sementara itu, pada sembilan bulan pertama 2008, perseroan mencatatkan penjualan bersih Rp 72,47 miliar atau menurun 18,14 persen dari periode yang sama 2007 sebesar Rp 85,62 miliar. Laba bersih TRIL juga turun 232,41 persen mencapai Rp 4,96 miliar dari kuartal III-2007 yang sebesar Rp 16,48 miliar.

 Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia

Komisi II DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia mengaku setuju dan mendorong agar revisi Undang-undang tentang Pemilu segera dilakukan pada awal periode 2024-2029. Awal periode

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024