IMF: Tak Ada Negara Kebal Krisis Global

krisis ekonomi Yunani
Sumber :
  • REUTERS/John Kolesidis

VIVAnews - Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) mengatakan, tidak ada satu negara pun yang kebal terhadap dampak krisis global. Saat ini, pemulihan perekonomian negara Italia menjadi kunci agar krisis Eropa tidak semakin memburuk.

Seperti dilansir News.com.au, Direktur Eksekutif IMF, Christine Lagarde, mengatakan bahwa reformasi keuangan Italia menjadi hal yang perlu dilakukan untuk mengurangi dampak dari krisis zona euro.

"Tidak ada negara yang kebal terhadap konsekuensinya, jika usaha (pemulihan) gagal," ujar Lagarde saat pertemuan dengan Menteri Keuangan Jepang, Jun Azumi, di Tokyo, Jepang, Sabtu 12 November 2011.

Italia, dia melanjutkan, perlu mengembalikan stabilitas politik serta melaksanakan reformasi keuangan untuk memberikan kejelasan, kredibilitas, dan kepercayaan diri. "Italia membutuhkan kestabilan, ketetapan, dan tindakan yang berkelanjutan," tuturnya.

Lagarde menegaskan keprihatinannya terhadap konsekuensi pada permasalahan di zona euro yang berdampak pada kawasan Asia. "Saya bersikeras pada Menteri Azumi bahwa tidak ada negara yang kebal dengan keadaan saat ini, tidak peduli seberapa berkembang dan majunya negara tersebut. Termasuk Jepang," tuturnya.

Krisis keuangan zona euro bermula pada dua tahun lalu yang disebabkan oleh utang besar Yunani. Kini, dampaknya telah menelan Italia, yang memiliki ekonomi terbesar ketiga di antara 17 negara dalam zona euro. Krisis ini telah memaksa Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi bersiap mundur.

Sebelumnya, keadaan Indonesia dalam menghadapi krisis global yang terjadi saat ini dinilai cukup baik dibanding kondisi 2008 dan 2009. Beberapa faktor fundamental ekonomi masih cukup mumpuni.

Menurut pengamat ekonomi, Anggito Abimanyu, beberapa hal positif saat ini adalah cadangan devisa dan rasio utang yang aman, serta Surat Berharga Negara yang cukup efisien.

"Investasi dalam bentuk portofolio dan FDI (foreign direct investment) juga menggeliat," ujar Anggito belum lama ini.

Dampak krisis global ke Indonesia, Anggito mengatakan, saat ini belum bisa diprediksi. Sebab, hal itu sangat bergantung dari perkembangan krisis di Eropa. "Apakah ini akan melebar atau akan menemukan jalan keluar," tuturnya.

Sebagai informasi, krisis ini turut berimbas pada komoditas ekspor Indonesia ke 'benua biru'. Beberapa produk ekspor Indonesia yang akan terpengaruh secara langsung akibat krisis Eropa dan Amerika adalah elektronik dan otomotif.

Selain elektronik dan otomotif, produk tekstil, garmen, dan alas kaki, kemungkinan juga akan terkena dampak krisis, meskipun hingga sekarang masih relatif stabil.

Sementara itu, produk lain yang akan terkena dampak krisis adalah komoditas. Meskipun saat ini harga komoditas masih stabil, terutama kelapa sawit yang masih belum mengalami penurunan seperti pada krisis lalu. (art)

Yusril Sebut Gugatan 03 Buat Adegium 'Vox Populi Vox Dei' Kehilangan Makna
Presiden Joko Widodo.

Jokowi Ogah Komentari soal Sengketa Pemilu 2024 di MK

Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mau berkomentar namanya disebut-sebut dalam sidang gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024