Proyek Menara 100 Lantai Butuh Rp2 Triliun

Adhi Karya
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - Pembangunan Menara Kebanggaan Indonesia setinggi 100 lantai akan menghabiskan dana Rp2 triliun. Pendanaan proyek yang digarap PT Adhi Karya Tbk itu berasal dari pinjaman bank dan penerbitan saham baru (rights issue).

"Untuk proyek menara 100 lantai tersebut nilai investasinya kurang lebih Rp2 triliun," kata Direktur Utama Adhi Karya, Kiswodarmawan di Jakarta, Senin 21 November 2011.

Ia menjelaskan, sumber investasi tersebut akan diambil dari 70 persen pinjaman dari bank dan 30 persennya akan berasal dari penerbitan saham baru (rights issue).

Right issue akan dilaksanakan setelah Kementerian Keuangan memberikan tanah seluas satu hektare sebagai penyertaan modal negara. Tanah senilai Rp500 miliar itu nantinya akan diganti dengan peningkatan saham pemerintah di Adhi Karya.

"Kan DPR memperbolehkan Adhi Karya rights issue, tapi tetap menjadi BUMN. Itu berarti saham pemerintah tidak boleh terdilusi," katanya.

Setelah saham pemerintah naik, Adhi Karya baru melakukan rights issue, sehingga saham pemerintah di Adhi Karya akan tetap 51 persen. Rights issue tersebut selain untuk membangun menara 100 lantai, juga dialokasikan bagi penambahan modal perseroan dan membangun proyek infrastruktur.

"Properti salah satunya menara itu, lalu infrastruktur seperti jalan tol dan IPP (independent power producer) kerja sama dengan Pusri, sehingga Pusri fokus untuk pupuk," jelasnya.

Masa RAFI 2024, Konsumsi Avtur Naik 10%

Adhi Karya akan membangun dua pembangkit listrik (IPP) dengan investasi Rp4,2 triliun. Dua pembangkit tersebut berlokasi di Palembang dan Kalimantan Timur.

"Dengan Pusri kami sudah MoU 3x25 megawatt, sehingga nanti Pusri fokus memproduksi pupuk, listriknya dari kami," ujarnya.

Untuk membangun pembangkit listrik di Palembang, nilai investasinya mencapai Rp1,2 triliun. Sedangkan untuk IPP di Kalimantan Timur berkapasitas 2x100 MW dengan nilai investasi Rp3 triliun.

Untuk IPP Kalimantan Timur, dia melanjutkan, Adhi Karya akan membentuk konsorsium dengan tiga perusahaan lainnya. Satu perusahaan berasal dari Jepang. "Kami minoritas di situ, itu kan termasuk line bisnis Adhi, yaitu infrastructure investment minority," jelasnya.

Seperti diketahui, Menteri BUMN, Dahlan Iskan, beberapa waktu lalu pernah mengungkapkan rencana Adhi Karya membangun Menara Kebanggaan Indonesia setinggi 100 lantai. Untuk membangun gedung tersebut, perusahaan akan mulai mengkajinya setelah proses penerbitan saham baru (rights issue) pada semester-I 2012.

IHSG Dibayangi Koreksi Wajar, Intip Rekomendasi Saham Jelang Akhir Pekan

Sebelumnya, Kementerian BUMN juga pernah melemparkan wacana pembangunan Menara BUMN. Bahkan, pemerintah telah menyiapkan empat lokasi yang dianggap cocok untuk pembangunan gedung yang akan menyatukan seluruh BUMN tersebut.

Selain kawasan Pancoran di lahan milik PT Rajawali Nusantara Indonesia, tiga lokasi alternatif untuk rencana pembangunan Menara BUMN adalah bekas lapangan udara Kemayoran, kawasan Gedung Artha Loka, serta Patra Jasa milik PT Pertamina. (art)

Gerindra Pastikan Prabowo Tak Bicara Kursi Menteri saat Bertemu Surya Paloh
Tim Jakarta LavAni Allo Bank Electric di Proliga 2024

Menang di Laga Perdana Proliga, Jakarta LavAni Akui Masih Punya Kekurangan

Juara bertahan Proliga, Jakarta LavAni Allobank Electric memetik kemenangan perdana pada laga pembuka PLN Mobile Proliga 2024 dengan menekuk Jakarta Garuda Jaya.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024