- ANTARA/Amirullah
VIVAnews - Perkiraan Badan Pusat Statistik bahwa renovasi jembatan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, dapat memacu lonjakan impor besi baja tidak perlu terjadi. Syaratnya, pembangunan jembatan yang melintasi Sungai Mahakam itu sepenuhnya menggunakan besi baja dari pabrik pengolahan di Tanah Air.
"Tidak perlu ada kenaikan impor baja," kata Ketua Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia (AIBBI), Fazwar Bujang, kepada VIVAnews.com, Kamis, 1 Desember 2011.
Menurut Fazwar, PT Krakatau Steel Tbk siap memasok kebutuhan besi baja untuk Jembatan Kukar. Pertanyaannya, saat ini apakah pemerintah setempat berniat untuk untuk menggunakan produksi baja dalam negeri.
"Nggak perlu impor baja, selama ada niat dari pemerintah untuk menggunakan baja dalam negeri," kata dirut Krakatau Steel tersebut.
BPS memperkirakan renovasi Jembatan Kutai Kartanegara dapat memicu lonjakan impor besi baja. Padahal, hingga Oktober 2011, impor besi baja di Indonesia mengalami penurunan sebesar 14,4 persen dari US$781 juta pada September menjadi US$668 juta.
Fazwar juga mengungkapkan, harga baja di dunia saat ini terus turun karena terjadi kelebihan pasokan. Di sisin lain, harga bijih besi untuk bahan baku masih tinggi. Krakatau Steel berharap harga baja pada tahun depan tidak turun lagi, karena sudah banyak pabrik baja di dunia yang menurunkan produksi bahkan menghentikan produksi.
"Harapannya dengan turunnya pasokan, inventori di pasar turun, maka harga akan naik lagi," katanya. (art)
Bawa Kabar dari Tanah Suci, Peran Media Optimalkan Penyelenggaraan Ibadah Haji
Mulai persiapan penyelenggaraan ibadah haji, tata cara, hingga kesehatan serta keselamatan selama di Tanah Suci dapat disebarkan secara luas dan cepat melalui media.
