- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto memastikan ada yang salah dari pembangunan Jembatan Mahakam 2 di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
"Pasti ada. Karena jembatan harusnya berumur 40-50 tahun. Ini baru 11 tahun sudah runtuh," kata dia di Istana Negara, Jakarta, Jumat 2 Desember 2011.
Karena itu, dia meminta audit keseluruhan atas runtuhnya jembatan yang menghubungkan Kecamatan Tenggarong dengan Kecamatan Tenggarong Seberang di Kabupaten Kutai Kartanegara itu. "Kami sedang lakukan penyelidikan," ujarnya.
Rencananya, jembatan yang ambruk pada Sabtu 26 November 2011 itu akan dibangun kembali. Lokasinya, pemerintah masih mengkaji, bisa di tempat yang sama atau bergeser beberapa kilometer dari jembatan yang ada sekarang.
Mengenai model, dia melanjutkan, tak ada pilihan selain jembatan gantung. Sebab, jembatan Sungai Mahakam ini termasuk jembatan rentang panjang, sehingga yang paling memungkinkan model gantung.
Lalu, apakah desain dan pemborongnya akan sama? "Tentu tidak lah. Desain kami bikin ulang," katanya. Sementara itu, pembangunannya akan ditenderkan ulang. "Dan itu semua akan dilakukan oleh Pemda (Kabupaten Kutai Kartanegara)," tuturnya.
Adapun dana pembangunan, Djoko mengatakan, akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara untuk tahun anggaran 2012. "Selain itu, ada tambahan dari APBD Provinsi Kalimantan Timur, dan anggaran dari pemerintah pusat (APBN)," katanya.'
Berdasarkan data yang dihimpun VIVAnews.com, jembatan ini mulai dibangun pada 1997 dan selesai pada 2001 dengan kontraktor PT Hutama Karya.
Jembatan ini melintas di atas Sungai Mahakam, dan merupakan jembatan gantung terpanjang di Indonesia. Bentang bebasnya, atau area yang tergantung tanpa penyangga mencapai 270 meter, sedangkan total panjang jembatan mencapai 710 meter. (art)
Ada Luka di Dada hingga Leher pada Wanita yang Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari
Luka di leher waniita tersebut kemungkinan besar lantaran cekikan.
