Wapres: Asia Tenggara Kuat Hadapi Krisis

Gubernur BI Boediono
Sumber :
  • Andika Wahyu

VIVAnews - Wakil Presiden Boediono mengatakan Asia akan menjadi pusat perekonomian dunia. Oleh karena itu, Indonesia harus bisa menentukan posisinya dalam ekonomi global.

"Saya yakin dengan modal yang kita miliki, bangsa Indonesia akan mencapai posisi yang pas," ujar Wapres saat memberi sambutan dalam acara CEO Forum di Grand Ballroom, Hotel Kempinski, Jakarta, Senin 12 Desember 2011.

Dari semua negara, menurut Boediono, Asia Tenggara menunjukkan kekuatannya dalam menghadapi krisis global, termasuk Indonesia. Namun, Boediono meminta semua pihak tidak menurunkan tingkat kewaspadaannya.

"Semua indikator ekonomi Indonesia melegakan. Tapi, harus diingat bahwa kita hidup dalam komunitas dunia. Ini bukan pesimisme, tapi waspada," tuturnya.

Menurut Wapres, situasi dunia masih penuh ketidakpastian. Episentrum guncangan ini disebabkan Eropa dan Amerika yang masih bermasalah, namun belum ada kebijakan yang pasti. Sementara itu, China menunjukkan perlambatan di bidang manufaktur dan properti. India, pertumbuhan ekonomi mencapai 9 persen, namun diprediksi mencapai 6 persen tahun ini.

Hidup dengan Kepala Menempel Selama 62 Tahun, Kembar Siam Tertua di Dunia Tutup Usia

"Brasil juga demikian. Meksiko ada capital keluar, sehingga memberikan tekanan," tuturnya.

Boediono mengatakan, amunisi Indonesia cukup besar yaitu masih banyaknya cadangan devisa, ketahanan perbankan, dan momentum pertumbuhan yang baik. Meski demikian, pemerintah masih memiliki kendala di infrastruktur.

Wapres lalu meminta semua pihak menghilangkan hambatan ini, seperti melalui penyusunan Rancangan Undang-Undang Pengadaan Lahan yang masih belum final. "Kami meminta kerja sama yang baik dengan semua pihak," tuturnya. (art)

Nikita Mirzani Ngaku Dapat Kekerasan dari Mantan, Psikolog Bilang Begini
Presiden Iran Ebrahim Raisi dan komandan militernya

Iran Punya Aturan Serangan Baru Untuk Negaranya

Presiden Iran memperingatkan bahwa 'langkah sekecil apa pun' yang dilancarkan ke negaranya, maka akan langsung menimbulkan respons yang "keras" dari militernya. 

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024