PTDI Kembangkan Pesawat Khusus Papua

PT.Dirgantara Indonesia (DI) Ekspor Pesawat ke Korea Selatan
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) tengah mengembangkan pesawat N-219 untuk melayani penerbangan di wilayah Papua. Spesifikasi N-219 cocok dengan karakteristik landasan di Papua.

Direktur Aerostruktur PTDI, Andi Alisjahbana, menjelaskan N-219 akan dikembangkan khusus untuk membuka wilayah-wilayah remote di Indonesia bagian timur. "Papua saat ini tidak punya transportasi, selain udara," katanya di Bandung, 12 Januari 2012.

Ia menjelaskan, Papua saat ini memiliki 310 bandara, di mana 285 bandara atau 91 persen di antaranya hanya memiliki panjang landasan di bawah 800 meter. Untuk itu dibutuhkan pesawat-pesawat berukuran kecil. Pesawat-pesawat sejenis Boeing 737 tak bisa masuk karena butuh landasan 2.000 meter.

N-219, lanjutnya, dapat memenuhi syarat landasan tersebut. N-219 yang didesain mengangkut 17 penumpang ini sedang dalam tahap pengembangan. Pada 2014 diharapkan 15 pesawat prototype N-219 sudah dapat diluncurkan.

Samsung Punya Power Bank 20.000mAh, Harganya Rp800 Ribuan

"Untuk membangun satu pesawat prototype ini membutuhkan US$4 juta (Rp360 miliar) jadi kalau lima belas pesawat langsung US$60 juta (Rp5,4 triliun)," katanya.

Pengembangan pesawat ini didukung oleh Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perhubungan.

Agar pesawat dapat mulai beroperasi, saat ini PTDI sedang mencari rekanan maskapai penerbangan perintis yang mau mengoperasikan pesawat N-219. "Karena PTDI tidak bisa menjadi operator pesawat," katanya.

Relokasi Kantor Cabang, BTN Genjot Potensi Kredit Sektor Properti hingga UMKM di Cirebon
Perkemahan di Oxford dan Cambridge (Doc: MEMO)

Universitas Oxford hingga Cambridge Bergabung dalam Aksi Pro-Palestina

Mahasiswa, pengajar, dan staf komunitas Universitas Oxford dan Cambridge mendirikan perkemahan 'Zona Pembebasan' di kampus mereka pada Selasa pagi, 7 Mei 2024.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024