Valuasi Murah, Saham ITMG Menjanjikan

VIVAnews - Harga pasar wajar PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) Rp 25.000 per saham. Sementara itu, nilai wajar dengan perhitungan discounted free cash flow (DFCF) sekitar Rp 45.500 per saham.

"Nilai wajar ITMG kami pertimbangkan menjadi target harga saham untuk 12 bulan ke depan. Rekomendasi buy," kata Kepala Riset PT BNI Securities, Norico Gaman, dalam risetnya tentang Indo Tambangraya Megah yang diterima VIVAnews di Jakarta, Senin 9 Februari 209.

Dalam pertemuannya dengan Indo Tambangraya pekan lalu, tim BNI Securities dan manajemen mendiskusikan mengenai pencapaian kinerja keuangan perseroan selama 2008. Sepanjang tahun lalu, perseroan merealisasikan volume penjualan batu bara sebanyak 17,8 juta ton atau lebih rendah dari perkiraan BNI Securities 19 juta ton.

Namun, perusahaan mampu meningkatkan harga jual batu bara rata-rata senilai US$ 74 per ton dibandingkan US$ 43 per ton pada 2007. "Harga batu bara yang relatif tinggi pada periode tersebut didukung oleh kondisi usaha batu bara yang cukup kondusif," katanya.

Selama 2008, Indo Tambangraya mengeluarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$ 100 juta yang digunakan untuk pembangunan pembangkit listrik, pelabuhan, pengembangan areal tambang Bharinto, dan studi kelayakan penambangan bawah tanah (underground mining).

Sementara itu, pada 2009, perseroan merencanakan capex senilai US$ 200 juta untuk pengembangan infrastruktur pertambangan. Target volume penjualan batu bara diperkirakan tidak berbeda jauh dengan 2008.

Namun, harga rata-rata jual batu bara diperkirakan lebih baik dibanding tahun lalu. "Kami menilai perseroan cukup berhati-hati dalam mengembangkan usaha ketika kondisi ekonomi global belum kondusif," ujarnya.

Langkah akuisisi untuk ekspansi usaha akan dievaluasi dengan cermat, sehingga dapat menjaga kondisi keuangan perusahaan pada level aman. Saat ini, perusahaan memiliki dana tunai senilai US$ 290 juta dengan utang cukup kecil.

Kondisi net debt to equity ratio (DER) negatif, yang berarti dana tunai yang dimiliki masih lebih besar dari total utang perusahaan. "Karena itu kami yakin terhadap pertumbuhan usaha perusahaan tahun ini," katanya.

Penjualan diproyeksikan naik menjadi US$ 1,16 miliar dibanding perkiraan 2008 sebesar US$ 928,4 juta. Laba bersih membaik menjadi US$ 210 juta dari perkiraan sebesar US$ 160 juta pada 2008.

"Kondisi tersebut ditopang oleh kondisi keuangan perusahaan yang sehat," ujar dia.

Namun, manajemen Indo Tambangraya mengindikasikan laba bersih pada 2008 sekitar US$ 200 juta atau di atas perkiraan BNI Securities. Saat ini, valuasi ITMG memiliki nilai price to earning ratio (PER) dan price to book value (PBV) 2009 masing-masing 6,1 kali serta 1,8 kali.

Valuasi itu masih lebih rendah dari rata-rata industri pertambangan dengan nilai PER sebesar 9,5 kali dan PBV 3,5 kali. Harga saham Indo Tambangraya masih berpotensi untuk terapresiasi dengan melihat nilai price to earning growth (PEG) yang cukup rendah sekitar 0,2 kali dari normal 1 kali.

Jelang Hari Raya Idul Fitri, Persediaan BBM di Bali Masih Aman
Sidang Lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum di MK

KPU Tolak Tanggapi Tudingan Nepotisme Jokowi ke Prabowo-Gibran

KPU menolak menanggapi tudingan dari kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal nepotisme Jokowi ke Prabowo-Gibran

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024