Bunga LPS Turun, Tak Tekan Bunga Deposito

Seorang nasabah melakukan transaksi di bank peserta penjaminan LPS.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Turunnya suku bunga penjaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebesar 50 basis poin menjadi 6 persen tidak menjamin bank serta merta menurunkan suku bunga deposito.

Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk, Gatot M Suwondo, mengatakan BI Rate dan suku bunga penjaminan LPS adalah referensi rate. Sementara itu, bunga deposito adalah bunga yang terjadi di pasar.

"Market rate tidak selalu mengikuti referensi rate, karena didasari oleh kebutuhan dana perbankan dan keinginan nasabah untuk mendepositokan dana di bank," kata Gatot kepada VIVAnews di Jakarta, Selasa 14 Februari 2012.

Menurut Gatot, penurunan suku bunga deposito tidak bisa dipastikan dengan turunnya referensi rate, maka market rate akan turun.

"Kalau dari sisi bunga kredit bergantung besarnya bunga deposito. Mekanisme pasar tidak bisa didikte, karena itu sangat bergantung pada kondisi supply and demand," ujarnya.

Seperti diketahui, LPS menurunkan suku bunga penjaminan sebesar 50 basis poin dari 6,5 persen menjadi 6 persen untuk simpanan rupiah. Sementara itu, untuk simpanan valuta asing, LPS menurunkan suku bunga penjaminan 25 bps menjadi 1,25 persen.

Sementara itu, untuk suku bunga penjaminan rupiah di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) turun 100 bps menjadi 8,5 persen. Suku bunga penjaminan itu akan berlaku dari 15 Februari hingga 14 Mei 2012. (art)

Prabowo Ingin Bentuk 'Executive Heavy" dengan Rangkul Semua Parpol, Kata Peneliti BRIN
Reskrim Polres Metro Jakarta Barat meringkus sipir taksi online bernama Michael Gomgom (30), yang menodong dan memeras seorang wanita yang menjadi penumpangnya.

Sopir Taksi Online yang Todong Penumpang Wanita dan Minta Rp 100 Juta Ditangkap saat Tidur Pulas

Reskrim Polres Jakarta Barat, meringkus sopir taksi online, Michael Gomgom (30), yang menodong dan memeras seorang wanita yang menjadi penumpangnya. Dia sedang istirahat.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024