SBY: Gejolak Timur Tengah Ganggu Fiskal RI

SBY - Boediono Reshuffle kabinet
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengkhawatirkan situasi geopolitik di Timur Tengah akan berdampak pada perekonomian nasional, khususnya terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang masih menanggung beban subsidi bahan bakar.

SBY menjelaskan, dalam dua bulan terakhir, perkembangan perekonomian global penuh dengan ketidakpastian. Krisis ekonomi Eropa belum dapat diatasi sepenuhnya, lalu muncul geopolitik baru di Timur Tengah.

"Benturan kepentingan antara negara-negara tertentu, melibatkan Amerika Serikat, Eropa, dan Iran dengan berbagai aksi politik, sanksi, dan embargo mengakibatkan harga minyak mentah naik sangat cepat dalam beberapa minggu ini," kata Yudhoyono dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Rabu 22 Februari 2012.

Melambungnya harga minyak mentah dunia akan berdampak luar biasa bagi negara-negara lainnya, termasuk Indonesia. Untuk itu, pemerintah saat ini sedang merespons perkembangan ekonomi global terhadap kebijakan dan opsi BBM bersubsidi untuk menyelamatkan APBN dan fiskal Indonesia.

Ia menjelaskan harga minyak mentah Indonesia (ICP) saat ini sudah di atas US$115 per barel. Padahal, asumsi ICP dalam APBN hanya US$90 per barel. Tingginya harga minyak mentah ini disebabkan Iran yang telah menghentikan ekspor minyaknya ke dua negara di Eropa.

Apalagi, Amerika Serikat juga telah memberikan sanksi kepada Iran. "Inilah salah satu titik didih yang mengakibatkan sentimen sedemikan negatifnya sehingga harga minyak naik," katanya. (art)

Sentil Gugatan Paslon 01 dan 03 di MK, Qodari Soroti 2 Hal Ini
Pelatih Arema FC, Widodo Cahyono Putro

Arema FC Langsung Tatap Laga Lawan PSS 

Arema FC dalam catatan buruk di dua laga terakhir Liga 1. Teranyar mereka dipecundangi Persebaya Surabaya dengan skor 0-1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024