- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, mengatakan, dengan rendahnya kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) akan membuat premi risiko bank beralih menjadi laba. Alasannya, premi risiko tidak terpakai sehingga menjadi laba.
"Ini memang tidak mudah, prosesnya harus terus-menerus, konsisten, dan tidak bisa berubah begitu saja," kata Darmin di Grand Indonesia, Jakarta, Kamis 23 Februari 2012.
Menurut dia, hal ini membuktikan bahwa upaya perbankan untuk menurunkan biaya dana (cost of fund) belum sepenuhnya ditransmisikan pada seluruh nasabah peminjam.
"Bunga kredit belum turun sama cepatnya dengan bunga deposito. Kami sudah turunkan berkali-kali BI Rate, ini proses masih berjalan, mendorong bagian laba," ujarnya.
Darmin juga menyinggung tingginya beban operasional dibandingkan pendapatan operasional yang masih tergolong tinggi di negara kawasan ASEAN. Sementara itu, net interest margin perbankan juga menempati posisi tertinggi.
"Ada baiknya kalangan perbankan me-review dan menyempurnakan komposisi aset dan funding masing-masing," ujarnya. (art)