- Antara/ Sultan
VIVAnews - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan akan menggandeng grup band Slank untuk mengatasi para penumpang Kereta Api Listrik (KRL) yang masih naik ke atas atap. Dahlan akan mengajak Slank untuk konser di jalur KRL yang sudah bersih dari penumpang yang duduk di atas gerbong.
Menurut Dahlan, dirinya telah sepakat dengan Slank untuk mengadakan pesta besar bagi penumpang yang suka duduk di atap yang sudah membantu PT KAI untuk tidak lagi berada di atas atap KRL.
"Tentu kita tunggu dulu sampai tidak ada lagi orang yang duduk di atas atap baru kita selenggarakan pesta besar," kata Dahlan di Jakarta, Kamis, 23 Februari 2012.
Menurut Dahlan, jumlah penumpang yang memilih duduk di atap dari tiga lintasan KRL, yaitu lintas Bekasi, lintas Bogor, dan Lintas Tangerang, sudah mulai berkurang. Bahkan Dahlan berjanji, akan membuat pesta besar bersama Slank sebanyak tiga kali, yaitu di masing-masing lintasan.
Slank sendiri, lanjut Dahlan, sangat antusias dengan ajakan Dahlan Iskan. Slank juga merasa terharu dengan sikap penumpang KRL yang ingin mengakhiri kebiasaan naik di atas gerbong.
Apresiasi Dirut PT KAI
Dalam kesempatan yang sama, Dahlan juga memuji kebijakan Direktur Utama PT KA, Ignasius Jonan, yang melarang penumpang kereta api untuk merokok di dalam kereta api. Padahal, lanjut Dahlan, Jonan merupakan perokok berat. "Kita doakan sama-sama supaya Dirut PT KAI ini berhenti merokok," ucapnya berkelakar.
Menurut Dahlan, PT KAI saat ini sedang berbenah tak hanya fisik dan layanan, tapi juga soal ketertiban dan disiplin. Langkah perseroan yang melarang merokok di dalam kereta ini mendapat dukungan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Komnas Perempuan.
"Saya memberikan penghargaan, meskipun dia perokok berat, tapi berani memberlakukan aturan dan kontrol ketat untuk melarang merokok di kereta api. Di bordes (sambungan kereta) pun dilarang," ujarnya. (hp).
Pasca Putusan MK, Pengamat Nilai Relasi Ini yang Bisa Membuat PDIP Gabung ke Prabowo
Salah satu keputusan politik yang ditunggu publik pasca putusan MK adalah sikap politik PDIP. Apakah akan menjadi oposisi pemerintahan Prabowo-Gibran, atau ikut bergabung
