Djoko: Demo BBM Boleh, Tapi Jangan Rusuh

Mantan Menko Polhukam Djoko Suyanto.
Sumber :
  • ANTARA/Dhoni Setiawan

VIVAnews - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan pemerintah telah mengantisipasi digelarnya berbagai unjuk rasa memprotes rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Menurut dia, pemerintah telah mantap bersikap dan siap menghadapi kemungkinan tersebut.

"Demo boleh. Yang tidak boleh rusuh," kata Djoko di Kantor Presiden, Kamis 1 Maret 2012.

Dia menegaskan pemerintah tidak melarang demonstrasi. Asal, kegiatan itu murni untuk menyalurkan aspirasi dalam koridor demokrasi. "Yang tidak boleh tindakan anarkis, apapun temanya--merusak, menganiaya orang lain, mengganggu ketertiban, mengganggu kegiatan masyarakat lain. Di negara demokrasi mana pun tidak boleh. Itu yang kami jaga saat ini," katanya.

Menurutnya, pemerintah telah mengkalkulasi kemungkinan bakal adanya demonstrasi besar-besaran. "Pasti ada. Yang penting bagi yang melakukan kegiatan seperti itu harus paham bahwa hukum harus ditegakkan. Kebebasan harus berdampingan dengan kepatuhan kita terhadap pranata sosial dan hukum," dia menegaskan.

Djoko menilai kalaupun massa demonstran mencapai puluhan ribu, bahkan ratusan ribu sekalipun, selama berlangsung tertib dan tidak merusak, tidak masalah. Tapi, "Kalau 10-20 orang tetapi anarkis, itu yang harus ditindak."

Apakah Presiden khawatir?

KPU Tolak Tanggapi Tudingan Nepotisme Jokowi ke Prabowo-Gibran

"Khawatir tidak. Tetapi antisipasi terhadap kegiatan-kegiatan seperti itu pasti ada. Jangankan kenaikan harga BBM, tak ada policy apapun demo pasti ada," ujar dia.

Menteri ESDM Jero Wacik sebelumnya mengatakan pemerintah mempunyai dua opsi mengantisipasi melonjaknya harga minyak dunia--di mana rata-rata harga minyak mentah (ICP) sudah menembus US$121 per barel.

Opsi pertama adalah menaikkan harga BBM bersubsidi Rp1.500 sehingga Premium naik dari Rp 4.500 menjadi Rp6.000 kembali seperti pernah ditetapkan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I. Adapun opsi kedua adalah mematok secara tetap dana subsidi sebesar Rp2.000 per liter, sehingga harga Premium akan berfluktuasi mengikuti harga minyak dunia.

Divisi Humas Polri menggelar buka puasa bersama wartawan

Buka Puasa Bersama Wartawan, Irjen Sandi Bicara Pentingnya Peran Media Kawal Agenda Nasional

Divisi Humas Polri bersama wartawan menggelar acara buka puasa bersama di kantor Divisi Humas Polri pada hari ini.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024