VIVAnews - Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Benny Pasaribu mengakui pabrik gula nasional tidak bisa bersaing dengan industri gula asing. Hal ini terjadi karena perkembangan industru gula nasional tidak efisien.
"Industri gula kita tidak terintegrasi tapi malah terpisah," ujar Benny kepada Komisi Industri dan Perdagangan (VI) DPR.
Dalam prakteknya sekarang, kebun banyak yang dimiliki petani. Sedangkan, pabriknya dimiliki oleh BUMN khususnya PTPN dan RNI. Akibat kondisi seperti ini, model pengelolaannya menjadi tradisional. "Seharusnya mereka terintegrasi antara pabrik dan kebun," ujarnya.
Benny juga mengatakan ketidakefisienan di pabrik gula terletak pada teknologi yang digunakan. Bahkan Benny prihatin karena pabrik gula yang ada kondisinya sudah cukup tua.
Persoalan semakin parah lantaran di sektor perdagangan muncul dugaan pelaku usaha yang jumlahnya terbatas. Akibatnya, perdagangan gula cenderung mengarah ke oligopoli dan muncul ada dugaan kartel dalam perdagangan gula. "Namun sampai saat ini masih sangat sulit untuk membuktikan adanya dugaan kartel itu."
Baca Juga :
Setengah Penjualan Suzuki Berasal dari Mobil Ini
VIVA.co.id
27 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Sekda Depok, Supian Suri membuktikan keseriusannya untuk ikut berkompetisi di ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Lantas ulasannya seperti apa? Yuk simak
Seorang trader kripto berhasil meraih keuntungan besar di Solana dengan strategi trading yang cerdas. Pendekatan diversifikasi dan keahlian dalam mengamati tren membawany
Jump Kananat Yansuko merupakan salah satu aktor pendatang baru di Thailand. Cowok yang akrab di sapa dengan Jump ini merupakan aktor di bawah naungan World Y Entertainme
Juara bertahan Proliga putri, Bandung bjb Tandamata, harus menelan kekalahan di laga perdana Proliga 2024. Mereka takluk di tangan Jakarta Pertamina Enduro (JPE) dalam pe
Selengkapnya
Isu Terkini