- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Ketua Umum DPP Golkar, Aburizal Bakrie, menyatakan bahwa pemerintah harus mengkaji langkah yang akan diambil untuk kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak kepada masyarakat.
"Kami meminta sekarang pemerintah mengkaji terlebih dahulu dengan sebaik-baiknya. Opsi-opsinya apa," kata Aburizal di Gedung DPR, Jakarta, Senin 5 Maret 2012.
"Kalau memang kenaikan harga BBM tidak bisa terhindarkan, yang harus dilakukan adalah bagaimana uang yang berhasil dihemat itu digunakan untuk kepentingan apa," ujarnya.
Menurut Aburizal, pemerintah bisa menggunakan dana penghematan subsidi BBM untuk membantu masyarakat miskin dan perbaikan infrastruktur. "Saya sarankan pertama, untuk kepentingan masyarakat miskin. Kedua, adalah untuk kepentingan infrastruktur," kata Ical, sapaan mantan Menko Kesejahteraan Rakyat tersebut.
Pemerintah, menurut Ical, harus mencari cara lain selain pemberian bantuan langsung tunai sebagai kompensasi kenaikan harga BBM. Jika dana diperuntukkan bagi program pendidikan 12 tahun, menurut dia, akan lebih berguna bagi masyarakat.
"Mengenai BLT, saya kira apakah tidak ada cara lain untuk memberikan kepada masyarakat," tuturnya.
Ical pun menyebut program keluarga harapan. Namun, program itu bersyarat, yang sifatnya adalah untuk kesehatan dan pendidikan.
"Tapi, itu kan cuma 3 juta orang, sedangkan dampak kenaikan harga BBM akan terasa untuk yang lain. Nah, ada nggak untuk yang lain? Saya menyarankan bagaimana kalau bantuan itu untuk pendidikan sekolah 12 tahun," kata Aburizal. (art)