Hanya di RI, Dahlan Dorong Radioaktif Batan

Dahlan Iskan
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Melihat potensi bisnis radio isotop yang sangat besar di Asia Tenggara, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal menyuntikan modal Rp100 miliar kepada PT Batan Teknologi. Dana tersebut digunakan untuk menambah produksi radio isotop menjadi 900 Curie (Ci) per minggu dan meningkatkan ekspor hingga Rp1,5 triliun per tahun.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menjelaskan saat ini Batan Teknologi baru bisa memproduksi 40 Ci per minggu dengan nilai Rp50 miliar per tahun. Awal tahun depan, produksi Batan diharapkan telah meningkat hingga 900 Ci sehingga omset Batan pada 2013 seluruhnya mencapai Rp1 triliun.

"Untuk itu perlu modal, saya janjikan untuk memperbaiki peralatan, menyempurnakan fasilitas dan modal kerja yang diperlukan kira-kira Rp100 miliar," kata Dahlan Iskan, di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa, 27 Maret 2012.

Dahlan mengungkapkan, Indonesia merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang bisa memproduksi radio isotop. Selama ini radio isotop buatan Batan, banyak dikonsumsi pasar domestik dan sebagian diekspor ke Malaysia, Filiphina dan Bangladesh.

Disamping pasar Asia Tenggara, potensi pasar ekspor radio isotop di negara Asia lain juga masih sangat besar. China diketahui membutuhkan radio isotop hingga 300 Ci per minggu. Sedangkan Jepang lebih besar lagi, yaitu sebesar 1.000 Ci per minggu.

"Jepang datang minta sampel, dan Batan dapat respon excellent dari negara-negara lain untuk radio isotopnya," kata Dahlan.

Banyaknya reaktor nuklir yang telah tua dan tutup, ungkap Dahlan, membuka kesempatan Indonesia bagi Indonesia untuk memproduksi radio isotop lebih besar lagi. Alasannya, reaktor nuklir milik Batan masih relatif lebih muda  sehingga mempunyai kesempatan merebut pasar tersebut.

"Batan tidak akan membangun reaktor baru, dan untuk membangun reaktor baru, bisa membutuhkan waktu 10 tahun karena persyaratan membangun reaktor tidak gampang," katanya.

Mitsubishi Fuso Resmikan Diler 3S Baru di Morowali

Untuk mengekspor radio isotop, Batan setidaknya harus mengirim produknya setiap minggu. Sebab, radio isotop hanya bisa bertahan selama 60 jam. Untuk  ekspor, Batan setidaknya harus menggunakan pesawat dalam beberapa jam sampai di negara tujuan.

"Nanti China bisa dijangkau 10 jam, Jepang 10 jam dengan harga 1 Ci sebesar US$1000," paparnya. (eh)

Erick Thohir Buka suara soal Dugaan Pemain Naturalisasi Dibayar Bela Timnas Indonesia
VIVA Militer: Serah terima jabatan Komandan Yonif 305 Tengkorak Kostrad TNI

Akhirnya Letkol Danu Resmi Jadi Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI Gantikan Raja Aibon Kogila

Serah terima baru saja dilaksanakan di lapangan Sadelor.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024