Komisioner OJK Didominasi Birokrat?

ATM Centre di pusat perbelanjaan di Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mempertanyakan kredibilitas calon-calon Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang lolos.

Ekonomi Tumbuh 5,6% di 2024, Pemprov DKI Yakin Bisa Atasi Inflasi

Saat ini,  presiden telah memilih 14 calon dan kemudian akan dibawa ke Dewan Perwakilan Rakyat untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan.
"Ini lebih didominasi oleh regulator dan birokrat, baik dari Bank Indonesia maupun Kementerian Keuangan," kata Direktur Indef, Enny Sri Hartuti, dalam diskusi di Pasca Sarjana Universitas Paramadina, Jakarta, Selasa 10 April 2012.

Otoritas Jasa Keuangan merupakan lembaga pengawas jasa keuangan seperti industri perbankan, pasar modal, reksa dana, perusahaan pembiayaan, dana pensiun, dan asuransi. Pembentukan OJK diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 21 tahun 2011.

Sebagai lembaga superior, OJK harus diisi oleh orang-orang yang independen dan bebas campur tangan dari pihak mana pun. "Kapabilitas mereka tak perlu dipertanyakan lagi, mengingat OJK akan mengurusi masalah krusial perbankan dan perekonomian," katanya.

Selain itu, lanjut Enny, apabila posisi Dewan Komisioner ini lebih banyak diisi oleh Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan, apakah tidak takut kasus-kasus perbankan bisa mencuat lagi.

Wakil Ketua Komisi Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat, Harry Azhar Azis, mengatakan, Dewan memiliki waktu hingga Juni untuk menguji calon-calon yang diajukan Presiden. "Bila DPR tak setuju, calon bisa dikembalikan lagi ke Presiden," katanya.

Harry mengatakan Dewan akan memilih nama-nama yang tak diragukan lagi mengingat lembaga ini akan menjadi pengawas perbankan. "Kita perlu orang-orang yang berpengalaman," ujar politisi Partai Golkar ini.

Sebelumnya, Panitia Seleksi Dewan Komisioner OJK yang diketuai Agus Martowardojo mengumumkan nama yang lolos seleksi tahap IV.  Dalam daftar nama yang dikeluarkan pada pukul 00.00, Kamis 22 Maret, panitia seleksi hanya meloloskan 21 nama dan semuanya telah diserahkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dari tangan Presiden ini mengerucut menjadi 14 nama dan langsung diserahkan ke DPR untuk dipilih tujuh orang.

Nama-nama yang lolos di tahap IV masih didominasi oleh pejabat-pejabat Kementerian Keuangan. Mereka adalah Dirjen Pengelolaan Utang Rahmat Waluyanto, Mantan Sekjen Kementerian Keuangan Mulia P. Nasution, Kepala Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Nurhaida, dan mantan Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan Hekinus Manao.

Sedangkan dari Bank Indonesia ada Deputi Gubernur BI, Muliaman D Hadad, Direktur Internasional BI, Nelson Tampubolon, dan mantan Deputi Gubernur BI, Achjar Iljas.

Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Firdaus Djaelani, Komisaris Utama BNI yang juga mantan Direktur Utama Bank Niaga, Peter B Stok, dan mantan Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, I Wayan Agus Mertayasa, juga lolos.

Pemain Real Madrid, Joselu

Man Utd Incar Penyerang Tua yang Bela Real Madrid

Manchester United tertarik pada penyerang tengah yang musim ini bermain untuk Real Madrid, Joselu. Man Utd sedang berupaya mencari celah guna mendapatkan pemain buruannya

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024