- REUTERS/David Stanway
VIVAnews- Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan pengenaan bea keluar untuk barang hasil tambang akan berbeda tiap komoditinya. Perbedaan ini dilihat dari ada atau tidaknya industri hilirisasi di setiap komoditi di Tanah Air.
"Masing-masing komoditas skala hilirisasi berbeda-beda, ada yang sudah jalan, ada yang belum sama sekali. Kalau yang belum jalan sama sekali, kita akan ketok bea keluar yang tinggi," kata Gita di Gedung Menko Perekonomian, Jakarta, Selasa 24 April 2012.
Menurut Gita, salah satu contah barang tambang yang akan dikenakan bea keluar adalah, nikel, bauksit, dan bijih besi. Alasannya saat ini smelter bauksit sedikit, malah belum ada yang membangun alumina.
"Kalau bijih besi sudah ada pembangunan pabrik baja di Cilegon," ujarnya.
Ia menilai aturan itu harus memilah batu bara dan non batu bara. Jika batu bara aturannya sudah tercantum dalam kontrak karya dan memiliki batasan. Namun di luar kontrak karya, harus memenhui domestic market obligation (DMO) agar tak keluar dari DMO. Jika DMO belum mencukupi, pemerintah bisa menggunakan instrumen fiskal untuk mengenakan bea keluar di luar batu bara, seperti boksit, bijih besi, nikel, tembaga dan lain-lain.
Sebelumnya Dirjen Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Thamrin Sihite mengatakan aturan bea keluar barang mentah mineral bakal terbit sebelum 6 Mei. Aturan ini sebagai salah satu cara pemerintah mendesak pengusaha untuk membangun fasilitas peleburan bahan tambang atau smelter di Indonesia sebelum 2014.
Ide bea keluar barang mentah mineral berasal dari Badan Kebijakan Fiskal (BKF). Langkah ini guna mengendalikan ekspor barang mentah mineral yang terus melonjak hingga delapan kali lipat setelah UU nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral Batu Bara keluar.
"BKF punya ide untuk berikan bea keluar. Artinya itu untuk pengendalian, kita ingin pengusaha banyak untung tetapi sebagian untuk pemerintah," katanya.
Pria Tanpa Identitas Tewas di Tol Dalam Kota, Diduga Tertabrak saat Menyeberang
Viral di media sosial seorang pria tergeletak tak bernyawa di dalam jalan Tol Dalam Kota sehingga membuat lalu lintas di ruas tol tersebut mengalami kemacetan.
