- Autoevolution
VIVAnews - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengungkapkan pembahasan pengalihan penggunaan (konversi) bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG), besok akan dilaksanakan di Istana Presiden.
Salah satu usulan yang diusung adalah pemerintah bakal menggandeng produsen otomotif PT Astra International Tbk untuk mendatangkan mobil hybrid ke Tanah Air.
"Itu akan segera kami terapkan. Ini semua besok akan diserahkan keputusannya di Istana," ujar Menteri ESDM, Jero Wacik, di Jakarta, Senin, 7 Mei 2012.
Wacik menjelaskan, alasan pemilihan Astra sebagai pihak yang diajak kerja sama dalam program konversi BBM ini, karena perusahaan tersebut menguasai hampir 60 persen pasar kendaraan di Tanah Air.
Menurut Wacik, jika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan kebijakan penghematan BBM, secara otomatis kendaraan dinas milik pemerintah akan beralih menggunakan Pertamax. Begitu pula angkutan yang diwajibkan mengalihkan BBM ke BBG.
"Pada Juni, kami akan lakukan itu berbarengan dengan yang lain," ujar Wacik. Dijadwalkan, program konversi dan pengalihan bahan bakar kendaraan pemerintah akan diawali di Jakarta, Jawa, dan Bali.
Sementara itu, untuk daerah lain, pemerintah mengakui sarana dan prasarana yang diperlukan masih belum memadai.
Terkait penghematan BBM, Wacik mengatakan, ketentuan baru tersebut rencananya dibuat dalam bentuk keputusan menteri. Nantinya, pemerintah akan mewajibkan setiap instansi pemerintah untuk mematikan lampu pada pukul 19.00 WIB. "Sekjen harus bertanggung jawab kalau listrik masih menyala," tegasnya.
Tak hanya itu, pemerintah bakal memberikan sanksi bagi lembaga yang tak menjalankan ketentuan penghematan energi. Rencananya, seluruh program penghematan tersebut akan diumumkan langsung oleh Presiden SBY. (art)